PEMBERITAHUAN PENTING! Pameran INNOVATION di Erasmus Huis ditutup hingga 31 Maret 2020.

Exhibition Innovation-closed

Pameran INNOVATION, rangkaian program Permata Photojournalist Grant 2019-Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020 dijadwalkan berlangsung pada 5 Maret-5 April 2020 di Galeri Erasmus Huis. Acara wisuda dan pembukaan pameran berlangsung dengan sukses pada 5 Maret 2020, diikuti oleh kunjungan Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima pada 10 Maret 2020.

Terkait perkembangan terbaru mengenai COVID-19, semua kegiatan Erasmus Huis dihentikan untuk sementara. Ruang pamer termasuk pameran foto yang sedang berlangsung ditutup hingga 31 Maret 2020.

Setiap perubahan berkaitan dengan pameran ini akan kami sampaikan melalui website dan seluruh kanal digital kami. Silahkan memantau kanal digital kami untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai event ini. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di info@pannafoto.org.

Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, semoga sehat selalu!


IMPORTANT NOTICE
The exhibition INNOVATION at Erasmus Huis is closed until 31 March 2020.

The exhibition INNOVATION, a part of the Permata Photojournalist Grant 2019-Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020 is scheduled at Erasmus Huis gallery from 5 March–5 April 2020. The graduation and opening ceremony was successfully conducted on 5 March 2020, followed by the visit of King Willem-Alexander and Queen Máxima on 10 March 2020.

Due to recent developments concerning COVID-19, all Erasmus Huis activities will be suspended. The gallery including the photo exhibition is closed until 31 March 2020.

Any changes regarding to this exhibition will be announced on our website and digital channels. Please stay tuned on our digital channels to get an update on the latest news of this event. For more information you can contact us at info@pannafoto.org.

We apologize for the inconvenience, stay healthy!


Pendaftaran TRAINING OF TRAINERS 2020 Dibuka Hingga 3 April 2020

Training of Trainers 2020

 

PermataBank dan Erasmus Huis mempersembahkan

TRAINING of TRAINERS (ToT)
Rangkaian program Permata Photojournalist Grant 2019 – Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020

Workshop intensif selama 3 (tiga) hari yang didedikasikan untuk mengembangkan kemampuan mengajar di bidang fotografi. Dengan mentor dari PannaFoto Institute yang telah mendapat pelatihan ToT dari World Press Photo.

Rabu-Jumat, 15-17 April 2020
10:00 – 17:00 WIB

PermataBank, World Trade Center (WTC) 2
Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31
Jakarta Selatan 12920

Syarat dan Ketentuan:

  • Program ini terbuka bagi Alumni Permata Photojournalist Grant (PPG), pewarta foto dan pewarta foto lepas, serta pengajar fotografi di Indonesia.
  • Memiliki pengalaman sebagai mentor/pengajar/pembicara di bidang fotografi di berbagai kesempatan.
  • Terbatas bagi 10 peserta.
  • Pendaftaran ditutup hari Jumat, 3 April 2020 pukul 20:00 WIB.
  • Bagi yang berminat mengikuti pelatihan ini dapat:
    • Mengisi formulir pendaftaran yang tersedia di sini atau mengajukan permintaan melalui email: info@pannafoto.org
    • Mengirimkan formulir pendaftaran dan portoflio berupa satu photo story. Maksimal 20 foto, ukuran 72 dpi, sisi terpanjang 1200 pix dan kompresi 8.
    • Kirimkan ke: info@pannafoto.org

Informasi dan formulir pendaftaran tersedia di
www.permata-photojournalistgrant.org
Lisna
0852 1556 5835
lisna@pannafoto.org

Formulir-Pendaftaran-ToT_2020


PEMBERITAHUAN

Mengikuti peraturan pemerintah Indonesia terkait perkembangan COVID-19, pelaksanaan program Training of Trainers (ToT) ditunda hingga pemberitahuan selanjutnya, dengan demikian tanggal yang tertera pada informasi dan poster di atas dapat berubah sewaktu-waktu.


Penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020

Pembukaan Pameran PPG (07)
Pembukaan Pameran PPG (08)

Program Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam telah berlangsung sebanyak tujuh kali sejak tahun 2014, program beasiswa bagi 1 (satu) alumni Permata Photojournalist Grant angkatan 2011-2019 untuk berkunjung ke Amsterdam dan mengerjakan satu photo story di bawah bimbingan Kadir van Lohuizen dari agensi foto ternama, NOOR, pada April 2020. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Kadir van Lohuizen yang melakukan seleksi untuk menentukan penerima fellowship. Dari aplikasi-aplikasi yang masuk pada tahun ini, Kadir memilih dua nominasi; Albertus Vembrianto (Pewarta Foto Lepas, Timika) dengan karya berjudul The Urban Asmat dan Hendra Eka (Pewarta Foto Jawa Pos, Jakarta) dengan karya berjudul 10 Faces of Wella. Pada malam pembukaan Pameran Foto Innovation, Ibu Yolande Melsert (Director Erasmus Huis) mengumumkan Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020 diberikan kepada Hendra Eka. Dalam pengantarnya, Ibu Yolande menyampaikan bahwa dalam proses seleksi terdapat dua poin penting yang menjadi penilaian yakni body of work (portfolio) yang kuat dan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang kuat. Kecakapan berbahasa Inggris akan menjadi kunci komunikasi selama kunjungan ke Amsterdam dan bahasa akan menjadi jembatan dalam penyelesain karya photo story.

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto - Pewarta Foto Lepas)


Iqbal Lubis dan Riska Munawarah, Penerima Karya Terbaik dan Runner-Up PPG 2019

Pembukaan Pameran PPG (05)
Pembukaan Pameran PPG (06)

Pada tahun ini, untuk keempat kalinya program Permata Photojournalist Grant - Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam memberikan penghargaan karya terbaik. Berbeda dengan tiga tahun sebelumnya, tahun ini penghargaan diberikan kepada dua pewarta foto yang mendapatkan kamera Leica D-Lux 7 dan C-Lux persembahan Leica Store Jakarta. Pada malam pembukaan Pameran Foto Innovation, Bapak Wilson Gunawan (Managing Director Leica Store Jakarta) mengumumkan Iqbal Lubis (Pewarta Foto Lepas, Makassar) sebagai penerima Karya Terbaik PPG 2019 dengan karya bertajuk "Rambo" di Teluk Jakarta dan Riska Munawarah (Pewarta Foto Lepas, Banda Aceh) sebagai Runner-Up PPG 2019 dengan karya bertajuk Land of My Land. Pengumuman kedua pemenang ini mendapatkan sambutan yang meriah dari hadirin yang meramaikan Auditorium Erasmus Huis pada hari Kamis, 5 Maret 2020 itu. Kedua karya tersebut saat ini dipamerkan di galeri Erasmus Huis hingga 5 April 2020.

Kedua pewarta foto ini datang dari luar kota Jakarta khusus untuk mengikuti program Permata Photojournalist Grant 2019 yang berlangsung dari Desember 2019-Februari 2020 dan malam pembukaan ini akan menjadi salah satu malam yang tidak akan mereka lupakan. Kami bertanya kepada keduanya, selama pengerjaan karya, hal apa yang paling berkesan bagi mereka? Riska bercerita, "Tinggal bersama para petani ibukota selama seminggu dan diperlakukan seperti keluarga". Sementara Iqbal bercerita, "Sempat oleng [mabuk laut] saat pertama kali naik Bagan Rambo," sambil tertawa.

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto - Pewarta Foto Lepas)


Pembukaan Pameran Foto INNOVATION

Ibu Yolande Melsert memberikan opening remark
Pembukaan Pameran PPG (04)
Pembukaan Pameran PPG (03)

Kamis, 5 Maret 2020, malam pembukaan Pameran Foto INNOVATION yang menampilkan karya 10 pewarta foto penerima Permata Photojournalist Grant (PPG) 2019 menjadi malam yang penuh perayaan; kelulusan 10 peserta PPG 2019, pengumuman dua karya terbaik PPG 2019, dan pengumuman penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020. Opening ceremony mengawali malam dengan sambutan dari Ibu Yolande Melsert (Director Erasmus Huis) dan Ibu Richele Maramis (Senior Vice President, Head Corporate Affairs PermataBank).

Ibu Yolande Melsert dan Ibu Richele Maramis menyerahkan token kelulusan berupa poster Pameran Foto INNOVATION yang dimodifikasi dengan menggunakan foto masing-masing pewarta foto sebagai simbol kelulusan kesepuluh pewarta foto dari program PPG 2019. Kemudian Bapak Wilson Gunawan (Managing Director Leica Store Jakarta) menempati podium dan mengumumkan bahwa Iqbal Lubis (Pewarta Foto Lepas, Makassar) terpilih menjadi penerima Karya Terbaik PPG 2019 dengan karya bertajuk "Rambo" di Teluk Jakarta dan Riska Munawarah (Pewarta Foto Lepas, Banda Aceh) menjadi Runner-Up PPG 2019 dengan karya bertajuk Land of My Land. Atas pencapaiannya, kedua pewarta foto lepas ini menerima kamera Leica persembahan Leica Store Jakarta.

Selanjutnya, Ibu Yolande Melsert kembali menempati podium dan membacakan dua nominasi penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020, yakni Albertus Vembrianto (Pewarta Foto Lepas, Timika) dan Hendra Eka (Pewarta Foto Jawa Pos, Jakarta), sekaligus mengumumkan Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020 diberikan kepada Hendra Eka. Seleksi penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam ini dilakukan oleh Kadir van Lohuizen (NOOR Images) yang juga akan menjadi mentor bagi penerima Fellowship selama kunjungannya ke Amsterdam dibulan April mendatang.

Opening Ceremony ditutup dengan penandatangan poster pameran oleh seluruh mitra program yang sekaligus menandakan Pameran Foto INNOVATION yang berlangsung di Erasmus Huis hingga 5 April 2020 ini resmi dibuka. Siaran pers pameran ini dapat diunduh di sini.

Pembukaan Pameran PPG (10)
Pembukaan Pameran PPG (13)
Pembukaan Pameran PPG (11)
Pembukaan Pameran PPG (09)
Pembukaan Pameran PPG (12)

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto - Pewarta Foto Lepas)


Pameran Foto INNOVATION | 5 Maret - 5 April 2020 di Erasmus Huis

Pameran Foto INNOVATION

INNOVATION
PAMERAN FOTO KARYA PEWARTA FOTO PENERIMA PERMATA PHOTOJOURNALIST GRANT 2019

Adi Maulana Ibrahim (Katadata.co.id) // Bisma Septalisma (CNNIndonesia.com) // Hafitz Maulana (Tirto.id) // Iqbal Lubis (Pewarta Foto Lepas) // Iqbal Septian Nugroho (merdeka.com) // Jamal Ramadhan (kumparan.com) // Mas Agung Wilis Yudha Baskoro (Jakarta Globe) // Riska Munawarah (Pewarta Foto Lepas) // Rivan Awal Lingga (Antara Foto) // Sutanto Nurhadi Permana (Harian Umum Galamedia)

5 MARET - 5 APRIL 2020
PEMBUKAAN 5 MARET 2020, 18:30 WIB

ERASMUS HUIS
Jl. H.R. Rasuna Said Kav S-3, Jakarta 12950

Pameran foto INNOVATION menampilkan karya-karya jurnalis foto Indonesia yang berpartisipasi dalam program Permata Photojournalist Grant 2019 - Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020. Proyek fotografi mereka menceritakan berbagai inovasi dari kehidupan tradisional hingga modern, termasuk teknologi digital, penyembuhan, perikanan dan fenomena kontemporer dalam masyarakat kita.

PermataBank bekerja sama dengan Erasmus Huis dan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, PannaFoto Institute dan Leica Store Jakarta untuk menyelenggarakan program Permata Photojournalist Grant 2019 & Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020, didedikasikan untuk mengembangkan kualitas pewarta foto di Indonesia.

PEMBERITAHUAN PENTING! Terkait perkembangan terbaru COVID-19, seluruh kegiatan Erasmus Huis termasuk Pameran INNOVATION, ditutup hingga 1 Juni 2020. Setiap perubahan berkaitan dengan pameran ini akan kami sampaikan melalui website dan seluruh kanal digital kami.


INNOVATION
PHOTO EXHIBITION BY THE 2019 PERMATA PHOTOJOURNALIST GRANT RECIPIENTS

Adi Maulana Ibrahim (Katadata.co.id) // Bisma Septalisma (CNNIndonesia.com) // Hafitz Maulana (Tirto.id) // Iqbal Lubis (Freelance Photographer) // Iqbal Septian Nugroho (merdeka.com) // Jamal Ramadhan (kumparan.com) // Mas Agung Wilis Yudha Baskoro (Jakarta Globe) // Riska Munawarah (Freelance Photographer) // Rivan Awal Lingga (Antara Foto) // Sutanto Nurhadi Permana (Harian Umum Galamedia)

5 MARCH - 5 APRIL 2020
OPENING 5 MARCH 2020, 18:30

ERASMUS HUIS
Jl. H.R. Rasuna Said Kav S-3, Jakarta 12950

The photo exhibition INNOVATION showcases the works of participating Indonesian photojournalists in the 2019 Permata Photojournalist Grant & 2020 Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam program. Their photography projects tell us stories about innovation in various ways of life from tradition to modern life, including digital technology, healing, fisheries and contemporary phenomenons in our society.

PermataBank in partnership with Erasmus Huis and the Embassy of the Kingdom of the Netherlands, PannaFoto Institute and Leica Store Jakarta conduct the 2019 Permata Photojournalist Grant & 2020 Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam program, dedicated to the development and improvement of Indonesian photojournalists’ knowledge and skills.

IMPORTANT NOTICE! Due to recent developments concerning COVID-19, the suspension of all Erasmus Huis activities is extended. The exhibition INNOVATION remains closed until 1 June 2020. Any changes regarding to this exhibition will be announced on our website and digital channels.


Forum Editor Foto

Forum Editor Foto Kembali Diselenggarakan Untuk Ketiga Kalinya

Forum Editor Foto

Kami mendapat kesempatan untuk kembali mempertemukan editor foto dari berbagai media baik cetak maupun online dengan Jenny Smets (Kurator Independen & Editor Foto) dalam Forum Editor Foto, yang dipandu oleh Ng Swan Ti (Managing Director PannaFoto Institute). Kali ini 13 editor dan fotografer dari 12 media, kantor berita, dan asosiasi fotografi menghadiri kegiatan tersebut. Ke-13 editor dan fotografer tersebut adalah Aditia Noviansyah (kumparan.com), Arief Kamaludin (Katadata.co.id), Saeffie Adjie Badas (MRA Media Printed), Cristian Rahadiansyah (DestinAsian Indonesia), Dita Alangkara (Associated Press Biro Jakarta), Fanny Octavianus (Antara Foto), Grandyos Zafna Manase Mesah (Pewarta Foto Indonesia-Jakarta), Gunawan Wicaksono (TEMPO), Mast Irham (European Pressphoto Agency Biro Jakarta), Mohammad Safir Makki (CNNIndonesia.com), Muhammad Fadli (Forbes Asia), Prasetyo Utomo (Antara Foto), dan Ramdani (Media Indonesia). Kegiatan ini merupakan rangkaian program Permata Photojournalist Grant 2019 - Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020 persembahan PermataBank dan Erasmus Huis bekerja sama dengan PannaFoto Institute, Leica Store Jakarta, dan para mitra.

Terdapat dua hal penting yang ditekankan oleh Jenny di awal pertemuan ini, yakni 1) Pentingnya mendukung pengembangan kemampuan fotografer dan 2) Sebuah ekosistem yang baik, termasuk di dalamnya program-program edukasi, komunitas foto yang aktif, hingga festival foto akan dapat platform yang baik untuk mendorong para fotografer untuk terus berkarya.

Para editor secara bergantian menyampaikan tantangan-tantangan yang mereka hadapi bersama fotografer dalam pemberitaan di media saat ini. Mohammad Safir Makki menceritakan fotografer di media online dituntut untuk memiliki talenta yang lebih dari sekedar fotografi, tidak jarang para fotografer ini perlu membuat liputan video hingga menulis berita sendiri. Hal ini diamini oleh Dita Alangkara, di tempat ia bekerja juga mulai terdapat banyak pekerjaan untuk membuat video, dengan demikian menuntut fotografer untuk juga memiliki kemampuan di bidang multimedia. Dita juga menyebutkan Reuters mengubah sebutan bagi fotografernya dengan "Visual Journalist" dan menurut Dita, tren dunia fotografi akan mengarah ke sana.

Dapat dikatakan, diskusi dalam Forum Editor Foto yang berlangsung pada Rabu, 12 Februari 2020 di Erasmus Huis ini masih selaras dengan topik yang disampaikan oleh Jenny Smets dalam seminarnya pada hari Selasa, 11 Februari 2020 lalu, yakni arah perkembangan fotografi yang membawa banyak tantangan dan tuntutan bagi pewarta foto. Satu hal yang diamini bersama oleh para editor adalah fotografi dan fotografer masih dibutuhkan dalam dunia pemberitaan. Mengutip pernyataan Jenny Smets, "Photographers have to be capable of telling important stories in a very reliable way". Dengan demikian, tuntutan berikutnya tertuju kepada editor dan media untuk kerap memberikan dukungan dalam peningkatan kapasitas keahlian fotografer-fotografer mereka.

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto, Fotografer Independen)


Workshop Intensif bersama Jenny Smets

Tiga Hari Workshop Intensif Bersama Jenny Smets

Workshop Intensif bersama Jenny Smets

Selama tiga hari. 10-12 Februari 2020, sepuluh peserta Permata Photojournalist Grant (PPG) 2019 mengikuti sesi Workshop Intensif bersama Jenny Smets, seorang independen kurator dan editor foto dari Belanda di Erasmus Huis. Jenny Smets juga merupakan salah satu Project Advisors bagi program Joop Swart Masterclass yang diselenggarakan oleh World Press Photo Foundation dan seorang pengajar di KABK Art Academy di Den Haag, Belanda. Dalam workshop intensif ini, bersama Jenny dan para mentor; Edy Purnomo, Ramdani, Rosa Panggabean, dan Yoppy Pieter, peserta melakukan final edit atas karya photo story mereka. Selain itu, para peserta juga melakukan pitching atau presentasi singkat tidak hanya di hadapan mentor dan peserta lainnya, tetapi juga di hadapan editor foto dari berbagai media lokal, alumni PPG, dan mitra penyelenggara program Permata Photojournalist Grant 2019 - Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020.

Seusai menyelesaikan final edit bersama Jenny, para peserta mengaku lega dan usaipresentasi final mereka terlihat tersenyum lepas. Kerja keras mereka selama pelatihan yang dimulai sejak bulan Desember 2019 lalu terbayar lunas karena kesepuluh peserta dinyatakan lulus dari program PPG 2019 dan dapat mengikuti Pameran Foto Innovation yang akan berlangsung 5 Maret-5 April 2020 di Erasmus Huis, Jakarta Selatan.

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto - Fotografer Independen)


Seminar Foto Embrace Change: A Manifesto on Contemporary Documentary Photography

Arah Perubahan Fotografi Dokumenter Kontemporer

Seminar Foto Embrace Change: A Manifesto on Contemporary Documentary Photography

Jenny Smets, seorang Kurator Independen dan Foto Editor, ia juga salah satu Project Advisors di World Press Photo dan pengajar di KABK Art Academy di Den Haag, Belanda. Untuk keempat kalinya, ia kembali ke Jakarta dalam rangkaian program Permata Photojournalist Grant 2019-Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020. Seperti dua tahun sebelumnya, selain mengampu workshop intensif untuk kelas Permata Photojournalist Grant (PPG) 2019, Jenny juga memberikan sebuah seminar foto, kali ini bertajuk "Embrace Change: A Manifesto on Contemporary Documentary Photography".

Seminar yang berlangsung pada hari Selasa, 11 Februari 2020 di Auditorium Erasmus Huis ini dibuka oleh Ibu Joyce Nijssen (Manager Erasmus Huis) dan dihadiri oleh Ibu Ng Swan Ti (Managing Director PannaFoto Institute), Bapak Wilson Gunawan (Managing Director Leica Store Jakarta), dan Bapak Adi Yudistira (Perwakilan PermataBank).

Dalam seminar ini, Jenny Smets mempresentasikan berbagai proyek foto dokumenter kontemporer dari fotografer-fotografer dunia. Jenny Smets menutup presentasinya dengan sebuah pernyataan, "New things sometimes seems very scary and we tend to see the risks earlier than we see the possibilities. But let us keep on using & celebrating photography as a tool to improve the world. To tell story that help, that inform, and that inspired people. Stories that help people to unite instead of divide, include instead of exclude. So, let’s use all our visual vocabulary for that. All of our creativity, our originality, and our imagination. So, let’s embrace change and move forward".

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto, Fotografer Independen)


Embrace Change: A Manifesto on Contemporary Documentary Photography by Jenny Smets

A3 - Poster Seminar Foto Jenny Smets_low

PermataBank and Erasmus Huis present photography seminar “Embrace Change: A Manifesto on Contemporary Documentary Photography” by Jenny Smets (Independent Curator & Photo Editor). This photo seminar is a manifesto about the state of contemporary documentary photography and where we are heading to with the medium. Jenny will show examples of projects that illustrate the way photography is heading in upcoming years. About experiment, originality, and diversity.

Tuesday, 11 February 2020, 7:30 PM
Erasmus Huis
Jl. H.R. Rasuna Said Kav S-3, Jakarta 12950
Phone: (+62) 021 524 1069
www.erasmushuis.org

Free admission

This event is in conjunction with the Permata Photojournalist Grant (PPG) 2019 – Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020 programme.

For more info visit www.permata-photojournalistgrant.org or contact Lisna 0852 1556 5835.

About the speaker

Jenny Smets is an independent curator of photography exhibitions, educator, consultant and photo-editor.

She was the curator for the exhibition on Privacy (2015) for FOTODOK, place for documentary photography in Utrecht (NL). She also co-curated the exhibitions There is Something about my Family (spring 2016) and the show on religion: Believe (September 2016), (Re)Inventing nature and Beyond Us and Them (2017). For Photoville in New York she curated the exhibitions of Robin de Puy and Jan Hoek.

Jenny studied history of modern and contemporary art at UVA University in Amsterdam, the Netherlands and specialized during her studies in the history of photography.

Her interest in digital storytelling made Jenny one of the partners of PhotoStories: an international conference on digital storytelling for photographers and filmmakers.

Jenny trains photojournalists in different parts of the world. She is a Project Advisor on contemporary photography and advisor for the Joop Swart Masterclass of World Press Photo foundation. She teaches at the KABK Art Academy in The Hague, Holland.


PermataBank and Erasmus Huis mempersembahkan Seminar Foto “Embrace Change: A Manifesto on Contemporary Documentary Photography” oleh Jenny Smets (Kurator Independen dan Editor Foto). Seminar foto ini merupakan manifesto akan fotografi dokumenter kontemporer dan ke mana kita akan mengarah dengan medium ini. Jenny akan mempresentasikan beberapa proyek foto yang mengilustrasikan arah fotografi di tahun-tahun mendatang. Tentang eksperimen, orisinalitas, dan keragaman.

Selasa, 11 Februari 2020, 19:30 WIB
Erasmus Huis
Jl. H.R. Rasuna Said Kav S-3, Jakarta 12950
Telepon: (+62) 021 524 1069
www.erasmushuis.org

Tidak dikenakan biaya

Seminar ini merupakan rangkaian program Permata Photojournalist Grant (PPG) 2019 – Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020.

Informasi selengkapnya kunjungi www.permata-photojournalistgrant.org atau hubungi Lisna 0852 1556 5835.

Tentang Pembicara

Jenny Smets adalah kurator pameran fotografi independen, pengajar, konsultan, dan editor foto.

Jenny juga menjadi kurator untuk pameran foto bertajuk Privacy (2015) untuk FOTODOK, salah satu fasilitas dan sarana ruang berpameran untuk fotografi dokumenter di Utrecht. Ia juga menjadi kurator beberapa pameran lainnya, diantaranya There is Something about my Family (spring 2016), dan pameran lainnya yang bertema agama: Believe (September 2016), (Re)Inventing nature and Beyond Us and Them (2017). Untuk Photoville di New York, dia mengkurasi pameran Robin de Puy dan pameran Jan Hoek.

Ia mempelajari Sejarah Modern dan Seni Kontemporer di UVA University di Amsterdam, Belanda, dengan spesialisasi sejarah fotografi.

Ketertarikannya terhadap seni bertutur menggunakan visual secara digital membuatnya dipilih sebagai salah satu mitra kerja PhotoStories: Konferensi Internasional seni bertutur secara digital bagi kalangan fotografer, dan pembuat film.

Sebagai bagian dari tim pelatihan yang diselenggarakan World Press Photo, Jenny telah melatih beberapa pewarta foto di berbagai belahan dunia. Ia juga menjadi Project Advisor di World Press Photo Foundation; dan mengajar di sekolah seni KABK di Den Haag, Belanda.


Sesi Penulisan oleh Budi Setiyono

Mengenal Dasar-Dasar Penulisan

Sesi Penulisan oleh Budi Setiyono

Sesi Penulisan dalam Kelas Permata Photojournalist Grant (PPG) 2019 terbagi dalam dua sesi dan diampu oleh Budi Setiyono, wartawan dan Redaktur Pelaksana Historia.id. Sesi Penulisan I berlangsung pada tanggal 21 Januari 2020 di WTC 2 - Sudirman dengan materi utama mengenal dasar-dasar penulisan.

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto, Fotografer Independen)


Editing 3: Photo Sequencing

PPG2019_Class8_Collage - low

Ratusan lembar foto terhampar di atas 10 meja menandakan sesi kedelapan Kelas Permata Photojournalist Grant (PPG) 2019 kali ini adalah sesi editing. Bila pada Editing 1 dan 2 kesepuluh peserta PPG diajak memilih foto-foto yang mereka anggap bagus dan bisa mereka gunakan dalam photo story, dalam sesi Editing 3 yang berlangsung pada 17 Januari 2020 di WTC 2 - Sudirman ini peserta belajar bagaimana menyusun sequence atau urutan foto untuk menceritakan kisah mereka serta menyampaikan gagasan. Ketiga mentor PannaFoto Institute; Edy Purnomo, Yoppy Pieter, dan Rosa Panggabean, serta observer Ramdani (Media Indonesia) turut membantu peserta bagaimana melakuan sequencing foto. Seperti sesi Editing 1 & 2, peserta juga diminta untuk menceritakan kembali secara lisan, tema yang mereka angkat.

Di akhir sesi, peserta menyampaikan melalui sequencing mereka jadi mengetahui, "foto yang kurang dan penting untuk ada untuk melengkapi cerita" - Rivan Awal Lingga, Antara Foto, Jakarta. Selain Rivan, Iqbal Lubis (Pewarta Foto Lepas, Makassar) menyampaikan, "Pemilihan foto harus berdasarkan data dan harus ada argumennya. Menyadari bahwa foto cantik tidak harus selalau dipertahankan, argumen diperlukan atas setiap foto yang dipilih."

Yoppy Pieter, menutup sesi dengan merangkum: 1) Sequence bukan merupakan sebuah kompilasi foto bagus. Harus ada logika bercerita. 2) Foto satu sama lain harus saling mengisi dan menyusun sebuah cerita.

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Dwi Prasetya - Narasi.tv)