IMPORTANT NOTICE! The exhibition INNOVATION at Erasmus Huis remains closed until 1 June 2020

Exhibition-Closed-1 June

Due to recent developments concerning COVID-19, the suspension of all Erasmus Huis activities is extended. The exhibition INNOVATION, a part of the Permata Photojournalist Grant 2019-Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020 remains closed until 1 June 2020.

Any changes regarding to this exhibition will be announced on our website and digital channels. Please stay tuned on our digital channels to get an update on the latest news of this event. For more information you can contact us at info@pannafoto.org.

We apologize for the inconvenience, stay healthy!


PEMBERITAHUAN PENTING
Pameran INNOVATION di Erasmus Huis ditutup hingga 1 Juni 2020.

Terkait perkembangan terbaru COVID-19, seluruh kegiatan Erasmus Huis termasuk Pameran INNOVATION, rangkaian program Permata Photojournalist Grant 2019-Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020, ditutup hingga 1 Juni 2020.

Setiap perubahan berkaitan dengan pameran ini akan kami sampaikan melalui website dan seluruh kanal digital kami. Silahkan memantau kanal digital kami untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai event ini. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di info@pannafoto.org.

Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, semoga sehat selalu!


Penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020

Pembukaan Pameran PPG (07)
Pembukaan Pameran PPG (08)

Program Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam telah berlangsung sebanyak tujuh kali sejak tahun 2014, program beasiswa bagi 1 (satu) alumni Permata Photojournalist Grant angkatan 2011-2019 untuk berkunjung ke Amsterdam dan mengerjakan satu photo story di bawah bimbingan Kadir van Lohuizen dari agensi foto ternama, NOOR, pada April 2020. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Kadir van Lohuizen yang melakukan seleksi untuk menentukan penerima fellowship. Dari aplikasi-aplikasi yang masuk pada tahun ini, Kadir memilih dua nominasi; Albertus Vembrianto (Pewarta Foto Lepas, Timika) dengan karya berjudul The Urban Asmat dan Hendra Eka (Pewarta Foto Jawa Pos, Jakarta) dengan karya berjudul 10 Faces of Wella. Pada malam pembukaan Pameran Foto Innovation, Ibu Yolande Melsert (Director Erasmus Huis) mengumumkan Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020 diberikan kepada Hendra Eka. Dalam pengantarnya, Ibu Yolande menyampaikan bahwa dalam proses seleksi terdapat dua poin penting yang menjadi penilaian yakni body of work (portfolio) yang kuat dan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang kuat. Kecakapan berbahasa Inggris akan menjadi kunci komunikasi selama kunjungan ke Amsterdam dan bahasa akan menjadi jembatan dalam penyelesain karya photo story.

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto - Pewarta Foto Lepas)


Iqbal Lubis dan Riska Munawarah, Penerima Karya Terbaik dan Runner-Up PPG 2019

Pembukaan Pameran PPG (05)
Pembukaan Pameran PPG (06)

Pada tahun ini, untuk keempat kalinya program Permata Photojournalist Grant - Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam memberikan penghargaan karya terbaik. Berbeda dengan tiga tahun sebelumnya, tahun ini penghargaan diberikan kepada dua pewarta foto yang mendapatkan kamera Leica D-Lux 7 dan C-Lux persembahan Leica Store Jakarta. Pada malam pembukaan Pameran Foto Innovation, Bapak Wilson Gunawan (Managing Director Leica Store Jakarta) mengumumkan Iqbal Lubis (Pewarta Foto Lepas, Makassar) sebagai penerima Karya Terbaik PPG 2019 dengan karya bertajuk "Rambo" di Teluk Jakarta dan Riska Munawarah (Pewarta Foto Lepas, Banda Aceh) sebagai Runner-Up PPG 2019 dengan karya bertajuk Land of My Land. Pengumuman kedua pemenang ini mendapatkan sambutan yang meriah dari hadirin yang meramaikan Auditorium Erasmus Huis pada hari Kamis, 5 Maret 2020 itu. Kedua karya tersebut saat ini dipamerkan di galeri Erasmus Huis hingga 5 April 2020.

Kedua pewarta foto ini datang dari luar kota Jakarta khusus untuk mengikuti program Permata Photojournalist Grant 2019 yang berlangsung dari Desember 2019-Februari 2020 dan malam pembukaan ini akan menjadi salah satu malam yang tidak akan mereka lupakan. Kami bertanya kepada keduanya, selama pengerjaan karya, hal apa yang paling berkesan bagi mereka? Riska bercerita, "Tinggal bersama para petani ibukota selama seminggu dan diperlakukan seperti keluarga". Sementara Iqbal bercerita, "Sempat oleng [mabuk laut] saat pertama kali naik Bagan Rambo," sambil tertawa.

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto - Pewarta Foto Lepas)


Pembukaan Pameran Foto INNOVATION

Ibu Yolande Melsert memberikan opening remark
Pembukaan Pameran PPG (04)
Pembukaan Pameran PPG (03)

Kamis, 5 Maret 2020, malam pembukaan Pameran Foto INNOVATION yang menampilkan karya 10 pewarta foto penerima Permata Photojournalist Grant (PPG) 2019 menjadi malam yang penuh perayaan; kelulusan 10 peserta PPG 2019, pengumuman dua karya terbaik PPG 2019, dan pengumuman penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020. Opening ceremony mengawali malam dengan sambutan dari Ibu Yolande Melsert (Director Erasmus Huis) dan Ibu Richele Maramis (Senior Vice President, Head Corporate Affairs PermataBank).

Ibu Yolande Melsert dan Ibu Richele Maramis menyerahkan token kelulusan berupa poster Pameran Foto INNOVATION yang dimodifikasi dengan menggunakan foto masing-masing pewarta foto sebagai simbol kelulusan kesepuluh pewarta foto dari program PPG 2019. Kemudian Bapak Wilson Gunawan (Managing Director Leica Store Jakarta) menempati podium dan mengumumkan bahwa Iqbal Lubis (Pewarta Foto Lepas, Makassar) terpilih menjadi penerima Karya Terbaik PPG 2019 dengan karya bertajuk "Rambo" di Teluk Jakarta dan Riska Munawarah (Pewarta Foto Lepas, Banda Aceh) menjadi Runner-Up PPG 2019 dengan karya bertajuk Land of My Land. Atas pencapaiannya, kedua pewarta foto lepas ini menerima kamera Leica persembahan Leica Store Jakarta.

Selanjutnya, Ibu Yolande Melsert kembali menempati podium dan membacakan dua nominasi penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020, yakni Albertus Vembrianto (Pewarta Foto Lepas, Timika) dan Hendra Eka (Pewarta Foto Jawa Pos, Jakarta), sekaligus mengumumkan Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020 diberikan kepada Hendra Eka. Seleksi penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam ini dilakukan oleh Kadir van Lohuizen (NOOR Images) yang juga akan menjadi mentor bagi penerima Fellowship selama kunjungannya ke Amsterdam dibulan April mendatang.

Opening Ceremony ditutup dengan penandatangan poster pameran oleh seluruh mitra program yang sekaligus menandakan Pameran Foto INNOVATION yang berlangsung di Erasmus Huis hingga 5 April 2020 ini resmi dibuka. Siaran pers pameran ini dapat diunduh di sini.

Pembukaan Pameran PPG (10)
Pembukaan Pameran PPG (13)
Pembukaan Pameran PPG (11)
Pembukaan Pameran PPG (09)
Pembukaan Pameran PPG (12)

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto - Pewarta Foto Lepas)


Pameran Foto INNOVATION | 5 Maret - 5 April 2020 di Erasmus Huis

Pameran Foto INNOVATION

INNOVATION
PAMERAN FOTO KARYA PEWARTA FOTO PENERIMA PERMATA PHOTOJOURNALIST GRANT 2019

Adi Maulana Ibrahim (Katadata.co.id) // Bisma Septalisma (CNNIndonesia.com) // Hafitz Maulana (Tirto.id) // Iqbal Lubis (Pewarta Foto Lepas) // Iqbal Septian Nugroho (merdeka.com) // Jamal Ramadhan (kumparan.com) // Mas Agung Wilis Yudha Baskoro (Jakarta Globe) // Riska Munawarah (Pewarta Foto Lepas) // Rivan Awal Lingga (Antara Foto) // Sutanto Nurhadi Permana (Harian Umum Galamedia)

5 MARET - 5 APRIL 2020
PEMBUKAAN 5 MARET 2020, 18:30 WIB

ERASMUS HUIS
Jl. H.R. Rasuna Said Kav S-3, Jakarta 12950

Pameran foto INNOVATION menampilkan karya-karya jurnalis foto Indonesia yang berpartisipasi dalam program Permata Photojournalist Grant 2019 - Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020. Proyek fotografi mereka menceritakan berbagai inovasi dari kehidupan tradisional hingga modern, termasuk teknologi digital, penyembuhan, perikanan dan fenomena kontemporer dalam masyarakat kita.

PermataBank bekerja sama dengan Erasmus Huis dan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, PannaFoto Institute dan Leica Store Jakarta untuk menyelenggarakan program Permata Photojournalist Grant 2019 & Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020, didedikasikan untuk mengembangkan kualitas pewarta foto di Indonesia.

PEMBERITAHUAN PENTING! Terkait perkembangan terbaru COVID-19, seluruh kegiatan Erasmus Huis termasuk Pameran INNOVATION, ditutup hingga 1 Juni 2020. Setiap perubahan berkaitan dengan pameran ini akan kami sampaikan melalui website dan seluruh kanal digital kami.


INNOVATION
PHOTO EXHIBITION BY THE 2019 PERMATA PHOTOJOURNALIST GRANT RECIPIENTS

Adi Maulana Ibrahim (Katadata.co.id) // Bisma Septalisma (CNNIndonesia.com) // Hafitz Maulana (Tirto.id) // Iqbal Lubis (Freelance Photographer) // Iqbal Septian Nugroho (merdeka.com) // Jamal Ramadhan (kumparan.com) // Mas Agung Wilis Yudha Baskoro (Jakarta Globe) // Riska Munawarah (Freelance Photographer) // Rivan Awal Lingga (Antara Foto) // Sutanto Nurhadi Permana (Harian Umum Galamedia)

5 MARCH - 5 APRIL 2020
OPENING 5 MARCH 2020, 18:30

ERASMUS HUIS
Jl. H.R. Rasuna Said Kav S-3, Jakarta 12950

The photo exhibition INNOVATION showcases the works of participating Indonesian photojournalists in the 2019 Permata Photojournalist Grant & 2020 Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam program. Their photography projects tell us stories about innovation in various ways of life from tradition to modern life, including digital technology, healing, fisheries and contemporary phenomenons in our society.

PermataBank in partnership with Erasmus Huis and the Embassy of the Kingdom of the Netherlands, PannaFoto Institute and Leica Store Jakarta conduct the 2019 Permata Photojournalist Grant & 2020 Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam program, dedicated to the development and improvement of Indonesian photojournalists’ knowledge and skills.

IMPORTANT NOTICE! Due to recent developments concerning COVID-19, the suspension of all Erasmus Huis activities is extended. The exhibition INNOVATION remains closed until 1 June 2020. Any changes regarding to this exhibition will be announced on our website and digital channels.


Embrace Change: A Manifesto on Contemporary Documentary Photography by Jenny Smets

A3 - Poster Seminar Foto Jenny Smets_low

PermataBank and Erasmus Huis present photography seminar “Embrace Change: A Manifesto on Contemporary Documentary Photography” by Jenny Smets (Independent Curator & Photo Editor). This photo seminar is a manifesto about the state of contemporary documentary photography and where we are heading to with the medium. Jenny will show examples of projects that illustrate the way photography is heading in upcoming years. About experiment, originality, and diversity.

Tuesday, 11 February 2020, 7:30 PM
Erasmus Huis
Jl. H.R. Rasuna Said Kav S-3, Jakarta 12950
Phone: (+62) 021 524 1069
www.erasmushuis.org

Free admission

This event is in conjunction with the Permata Photojournalist Grant (PPG) 2019 – Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020 programme.

For more info visit www.permata-photojournalistgrant.org or contact Lisna 0852 1556 5835.

About the speaker

Jenny Smets is an independent curator of photography exhibitions, educator, consultant and photo-editor.

She was the curator for the exhibition on Privacy (2015) for FOTODOK, place for documentary photography in Utrecht (NL). She also co-curated the exhibitions There is Something about my Family (spring 2016) and the show on religion: Believe (September 2016), (Re)Inventing nature and Beyond Us and Them (2017). For Photoville in New York she curated the exhibitions of Robin de Puy and Jan Hoek.

Jenny studied history of modern and contemporary art at UVA University in Amsterdam, the Netherlands and specialized during her studies in the history of photography.

Her interest in digital storytelling made Jenny one of the partners of PhotoStories: an international conference on digital storytelling for photographers and filmmakers.

Jenny trains photojournalists in different parts of the world. She is a Project Advisor on contemporary photography and advisor for the Joop Swart Masterclass of World Press Photo foundation. She teaches at the KABK Art Academy in The Hague, Holland.


PermataBank and Erasmus Huis mempersembahkan Seminar Foto “Embrace Change: A Manifesto on Contemporary Documentary Photography” oleh Jenny Smets (Kurator Independen dan Editor Foto). Seminar foto ini merupakan manifesto akan fotografi dokumenter kontemporer dan ke mana kita akan mengarah dengan medium ini. Jenny akan mempresentasikan beberapa proyek foto yang mengilustrasikan arah fotografi di tahun-tahun mendatang. Tentang eksperimen, orisinalitas, dan keragaman.

Selasa, 11 Februari 2020, 19:30 WIB
Erasmus Huis
Jl. H.R. Rasuna Said Kav S-3, Jakarta 12950
Telepon: (+62) 021 524 1069
www.erasmushuis.org

Tidak dikenakan biaya

Seminar ini merupakan rangkaian program Permata Photojournalist Grant (PPG) 2019 – Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020.

Informasi selengkapnya kunjungi www.permata-photojournalistgrant.org atau hubungi Lisna 0852 1556 5835.

Tentang Pembicara

Jenny Smets adalah kurator pameran fotografi independen, pengajar, konsultan, dan editor foto.

Jenny juga menjadi kurator untuk pameran foto bertajuk Privacy (2015) untuk FOTODOK, salah satu fasilitas dan sarana ruang berpameran untuk fotografi dokumenter di Utrecht. Ia juga menjadi kurator beberapa pameran lainnya, diantaranya There is Something about my Family (spring 2016), dan pameran lainnya yang bertema agama: Believe (September 2016), (Re)Inventing nature and Beyond Us and Them (2017). Untuk Photoville di New York, dia mengkurasi pameran Robin de Puy dan pameran Jan Hoek.

Ia mempelajari Sejarah Modern dan Seni Kontemporer di UVA University di Amsterdam, Belanda, dengan spesialisasi sejarah fotografi.

Ketertarikannya terhadap seni bertutur menggunakan visual secara digital membuatnya dipilih sebagai salah satu mitra kerja PhotoStories: Konferensi Internasional seni bertutur secara digital bagi kalangan fotografer, dan pembuat film.

Sebagai bagian dari tim pelatihan yang diselenggarakan World Press Photo, Jenny telah melatih beberapa pewarta foto di berbagai belahan dunia. Ia juga menjadi Project Advisor di World Press Photo Foundation; dan mengajar di sekolah seni KABK di Den Haag, Belanda.


Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020

Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020

Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020

PermataBank and Erasmus Huis proudly present
ERASMUS HUIS FELLOWSHIP TO AMSTERDAM 2020

Through its fellowship programme, PermataBank and Erasmus Huis will award a scholarship to one deserving candidate from Permata PhotoJournalist Grant (PPG) programme alumni (the year of 2011-2018) and the participants of 2019.

The programme offers a one week residency training in Amsterdam. During the residency, the selected candidate will have the opportunity to work on a photo story mentored by Kadir van Lohuizen (NOOR Photo Agency), including an opportunity to attend the World Press Photo Award Days in Amsterdam.

Visa, airfare, accommodation and all expenses related to the programme are included in the fellowship.

Eligibility to apply for the Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam is limited to:

  • Alumni of Permata PhotoJournalist Grant (year 2011-2018).
  • Participants of Permata PhotoJournalist Grant 2019.
  • English fluency.

Send the application form along with CV, headshot (in digital format), portfolio, and photo story proposal to info@pannafoto.org.

The application deadline is 20 February 2020. The successful candidate will be announced on 5 March 2020.

For further information, please visit www.permata-photojournalistgrant.org or contact Lisna at 0852 1556 5835 or lisna@pannafoto.org.

Kindly download both file below for the detail of the programme:

Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020

Application Form Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020


Presentasi dan Diskusi Penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2019: Rahmad Azhar Hutomo

1
2

JAKARTA - Jumat, 24 Mei 2019 terlihat mahasiswa/i, fotografer, dan pewarta foto meramaikan Perpustakaan Erasmus Huis untuk menyaksikan presentasi foto dan diskusi bersama penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2019, Rahmad Azhar Hutomo (Fotografer National Geographic Indonesia & PPG 2017). Pada kesempatan ini, Azhar menceritakan pengalamannya mengunjungi Belanda selama 18 hari, termasuk kesempatan untuk mengunjungi World Press Photo Awarding Days. Setelah itu, Azhar mempresentasikan karya foto bercerita berjudul The Black Works yang ia kerjakan selama kunjungannya tersebut. Dalam penyusunan foto bercerita tersebut, Azhar mendapatkan bimbingan dari Clement Saccomani (Managing Director NOOR) dan Kadir van Lohuizen (NOOR Image).

The Black Works karya Rahmad Azhar Hutomo ini menceritakan tentang buruh migran Indonesia yang bekerja secara ilegal, tanpa dokumen resmi, di Belanda. Dalam proses penyusunan foto berceritanya ini, Azhar bertemu dengan Bapak Edy, korban penipuan agen pencari kerja yang menjanjikan memberikan pekerjaan di Eropa, yang pada akhirnya memaksa pak Edy untuk bekerja secara ilegal di Belanda. Azhar mengunjungi Amsterdam selama dua minggu, pada minggu pertama ia habiskan untuk mencari narasumber yang bersedia difoto, ia bertemu dengan pak Edy pada hari pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Den Haag. Minggu Azhar gunakan untuk mengeksekusi rancangan konsep photo story-nya. Pada akhir kunjungan, Azhar menyelesaikan sebuah foto bercerita yang terdiri dari 24 foto dalam balutan hitam-putih.

"Saya mengambil foto dalam hitam putih karena buruh ilegal di sana dikenal dengan sebutan "Black" maka saya memilih untuk memotret dalam hitam putih"

Presentasi dan Diskusi Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2019 dihadiri pula oleh Ibu Yolande Melsert (Direktur Erasmus Huis), Ibu Joyce Nijssen (Acting Director Erasmus Huis), Ibu Cika Andayani dan Bapak Adi Yudistira (PermataBank), Bapak Wilson Gunawan (Leica Store Indonesia), dan Ibu Ng Swan Ti (Managing Director PannaFoto Institute). Presentasi dan Diskusi Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam ini sekaligus mengakhiri program Permata PhotoJournalist Grant 2018 - Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2019. Sampai jumpa tahun depan dalam Permata PhotoJournalist Grant 2019 - Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020!

3
4

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto)


Presentasi & Diskusi Foto Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2019 | 24 Mei 2019

EH Fellowship to Amsterdam Presentation

PermataBank dan Erasmus Huis mempersembahkan

Presentasi & Diskusi Foto
ERASMUS HUIS FELLOWSHIP TO AMSTERDAM 2019

Pembicara:
Rahmad Azhar Hutomo (Fotografer National Geographic Indonesia)

Jumat, 24 Mei 2019
16:00-18:00 WIB

Erasmus Huis
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. S-3, Jakarta 12950

Informasi dan pertanyaan
Lisna (0852 1556 5835)
info@pannafoto.org

www.permata-photojournalistgrant.org


 

PermataBank and Erasmus Huis presents

Photo Presentation & Discussion
ERASMUS HUIS FELLOWSHIP TO AMSTERDAM 2019

Speaker:
Rahmad Azhar Hutomo (National Geographic Indonesia Photographer)

Friday, 24 May 2019
4 – 6 PM

Erasmus Huis
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. S-3, Jakarta 12950

Further information
Lisna (0852 1556 5835)
info@pannafoto.org

www.permata-photojournalistgrant.org


Penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2019, Rahmad Azhar Hutomo

Penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2019: Rahmad Azhar Hutomo

Rahmad Azhar Hutomo (kanan) penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2019 bersama Ibu Joyce Nijssen (Acting Director Erasmus Huis) (kiri)
Rahmad Azhar Hutomo (kanan) penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2019 bersama Ibu Joyce Nijssen (Acting Director Erasmus Huis) (kiri)

Rangkaian program Permata PhotoJournalist Grant - Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam menawarkan beragam kesempatan bagi pewarta foto untuk mengembangkan kualitas pewarta foto di Indonesia. Mulai dari pelatihan fotografi, workshop intensif, pelatihan trainers, hingga kunjungan kerja ke Amsterdam, Belanda. Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam, program yang didedikasikan khusus bagi alumni program Permata PhotoJournalist Grant, memberikan kesempatan untuk mengunjungi Belanda, mengerjakan photo story dibawah bimbingan fotografer NOOR, Kadir van Lohuizen, serta menghadiri ajang bergengsi World Press Photo Awarding Days.

Program Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam telah mengirimkan lima alumni PPG selama lima tahun terakhir. Pada tahun keenam ini, alumni PPG yang mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Belanda adalah Rahmad Azhar Hutomo (Fotografer National Geographic Indonesia & Alumni PPG 2017). Kami menghubungi Azhar untuk berbincang dengan terpilihnya dalam program ini serta persiapan keberangkatan:

Bagaimana rasanya terpilih untuk menerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2019?
Senang dan lega. Lega, setelah penantian kurang lebih satu bulan. Senang karena ini akan menjadi pengalaman pertama melancong ke luar negeri. Saat pengumuman, saya tak menduga nama dan wajah saya terpampang di layar besar auditorium Erasmus Huis sebagai fellow terpilih.

Adakah yang menjadi motivasi untuk mengikuti Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam?
Tiga tahun lalu saya membuat liputan tentang Dwi Prasetya, penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam tahun 2016. Saat itu saya menerima oleh-oleh cerita foto tentang ganja yang legal di Belanda. Dari obrolan dengan Dwi Prasetya itu saya jadi ingin mencoba maka saya mendaftarkan diri untuk mengikuti program PPG baru kemudian mendaftar untuk mengikuti program Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam.

Saat masih menjadi peserta PPG 2017, dalam hati saya berjanji untuk mengikuti program Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam tahun depan guna memperdalam kemampuan bercerita melalui visual story telling.

Selama kunjungan ke Belanda nanti Azhar harus membuat sebuah photo story. Bisa ceritakan photo story apa yang akan dibuat?
Selama kurang lebih satu Minggu di Belanda saya akan fokus memotret kisah buruh migran tak berdokumen (Undocumented Migrant Worker) yang berasal dari Indonesia. Beberapa buruh migran ini merupakan korban penipuan akan iming-iming bekerja di Belanda dengan penghasilan yang muluk.

Para buruh migran ini sangat rentan terkena eksploitasi dalam bekerja, karena mereka tidak memiliki dokumen yang legal dan di saat yang sama kerap harus berpindah-pindah tempat tinggal. Saya akan merekam sebagian kehidupan para buruh migran ini, ibarat seorang yang gerilya dalam medan pertempuran. Mereka bekerja dalam bayang-bayang resiko dimanapun mereka berada.

Bulan April 2019 menjadi bulan pesta demokrasi bagi Warga Negara Indonesia dimanapun, termasuk di Belanda, untuk memilih presiden dan wakilnya. Saya penasaran apakah buruh migran tak berdokumen ini tetap diakui identitasnya sebagai warga Indonesia yang ada di Belanda? Sehingga mereka tetap bisa berpartisipasi dalam pesta demokrasi tersebut.

Untuk persiapannya sendiri bagaimana?
Untuk persiapan, sejak bulan Februari lalu saya sudah mengontak tetangga saya di kampung Bantul, Teguh Hartanto, yang saat ini tinggal di Belanda. Di sana, ia kebetulan bersinggungan dengan teman-teman buruh migran tak berdokumen. Selain itu, saya juga mulai menghubungi salah satu aktivis Indonesian Migrant Workers Union (IMWU) Netherlands, Yasmine Soraya yang bergerak di bidang yang sama. Tujuan saya mendapatkan akses dan narasumber, mengingat isu ini cukup sensitif.

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto)


Rahmad Azhar Hutomo lahir di Yogyakarta, merampungkan program studi Ilmu Kearsipan di Universitas Gadjah mada pada tahun 2014. Ketertarikannya dengan dunia fotografi bermula dari rangkaian foto aksi para pemain skateboard di majalah Transworld Skateboarding yang membuatnya terkesima. Kamera pertamanya diperoleh saat menerima beasiswa di masa kuliah. Azhar kemudian menjadi siswa sit-in materi fotografi jurnalistik di Kelas Pagi Yogyakarta pada angkatan III dan memperdalamnya di Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) angkatan XXI tahun 2015.

Karya pertamanya berjudul ‘Teror Timbal Hitam’ dalam pameran bertajuk ‘Arkamaya’ (2015) menjadi bagian penting yang dipamerkan dalam tugas akhir di GFJA. Kini, Azhar bergabung bersama National Geographic Indonesia sebagai fotografer. Pada tahun 2017 lalu Azhar juga menjadi peserta PPG dengan tema ‘Change’.