“Salah satu elemen dasar dalam mengerjakan sebuah projek adalah perhatian dan minat. Ini penting sebagai entry point bagi fotografer sebelum memvisualisasikan karyanya,”  ujar Hadi Winarto, yang untuk pertama kalinya hadir sebagai mentor tamu pada hari Jumat (11/10) di ruang kelas PPG 2013, PermataBank Tower, Jakarta.

Di hadapan para peserta, Hadi yang saat ini menjabat sebagai Senior Produser salah satu program dokumenter di Metro TV menjelaskan pentingnya minat  fotografer akan isu-isu tertentu lantaran hal ini kelak menjadi bekal bagi fotografer dalam menjalin intensitas antara fotografer dengan subjek.

 

Dalam sesi kelas yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam, Hadi membahas, mengarahkan, mendiskusikan, sekaligus memberikan masukan, ide, serta saran untuk setiap proposal para peserta. Sesekali para peserta diajak membayangkan visualisasi final project masing-masing sekaligus mengingatkan peserta akan pentingnya riset lapangan guna mengantisipasi hambatan-hambatan yang kemungkinan akan dihadapi para fotografer saat pengerjaan.

 

Lebih lanjut Hadi menambahkan, “Tingkat pemahaman terhadap materi atau bahan itu penting. Setidaknya sudah harus bisa membayangkan visualisasinya secara realita berdasarkan materi dan riset lapangan yang telah dimiliki.”

 

Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan para peserta terkait pendalaman proposal antara lain; fotografer harus memahami konteks besar dari sebuah cerita yang akan dituangkan dalam photo story-nya. Menurut Hadi, sebuah photo story bisa saja memiliki potensi visual dan menarik secara semiotika, namun potensi tersebut tetap harus memiliki ‘cerita besar’ yang akan diangkat. Fokus dan prinsip pemilihan (principal of selection) adalah elemen lain yang juga perlu diperhatikan dalam pengerjaan proposal. Dengan demikian ini bisa menjadi acuan fotografer untuk lebih memberi bobot akan cerita/isu yang ingin disampaikan.

Kelas pun diakhiri dengan sesi tanya-jawab dengan mentor yang dilanjutkan dengan diskusi dimana setiap peserta saling memberikan saran dan ide untuk masing-masing proposal. Di akhir sesi, peserta tak hanya kian memahami bagaimana membuat sebuah proposal dan lebih fokus dalam persiapan photo story yang akan dikerjakan, namun mereka juga menyimpan satu pertanyaan dari mentor yang harus terus menerus mereka ingat. Yakni, “Apa yang ingin dicapai dari photo story kalian?” (AWS/Foto: Radityo Widiatmojo).