Asa Akhir Raden

Namanya Raden, akronim dari nama orang tuanya, Rambo dan Denok. Ia seekor anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) jantan yang lahir dengan bantuan tangan manusia karena kondisi kesehatan induknya yang tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal. Raden lahir melalui operasi sesar yang pertama kalinya berhasil dilakukan oleh Afifah dan tim Anoa Breeding Center (ABC) Manado pada Januari 2023.

Jauh dari ingar-bingar kota, Raden dan delapan ekor anoa lainnya ditempatkan di kandang penangkaran dalam kondisi menyerupai habitat aslinya namun terkontrol, dan dalam pengawasan Afifah, dokter hewan perempuan yang memilih melibatkan diri dalam upaya konservasi alam.

Empuk, hangat, dan berdetak. Itu sensasi yang dirasakan Afifah di balik sarung tangan lateksnya saat melakukan operasi sesar. Ia memimpin jalannya operasi dengan teliti, dibantu beberapa anggota tim yang bertindak sebagai asisten – menyiapkan peralatan operasi, cairan anestesi, hingga mengelap keringat yang mengucur di dahi sang dokter.

“Proses operasi berlangsung cepat, dalam 30 menit saja selesai. Namun bagian yang sulit adalah menjahit kembali bagian yang dioperasi,” kata Afifah. Apip – panggilan akrabnya – perlu lebih dari satu jam untuk menjahit kembali kulit induk anoa yang tebal dan berlapis. Berat anoa yang mencapai 100kg mengharuskan operasi itu berlangsung di kandang, berbeda dari kondisi ideal seorang dokter hewan yang melakukan operasi di klinik.

Afifah menghabiskan hari-harinya di balik dinding sebuah bangunan sederhana, ditemani seekor anjing Husky bernama Temo. “Situasi ini jauh lebih baik dibandingkan beberapa kenalan saya sesama dokter hewan satwa liar yang lingkungan kerjanya sangat terpencil,” katanya. Setiap hari ia melakukan pemantauan  anoa yang meliputi kesehatan, gizi, masa reproduksi hingga melakukan riset-riset kecil terkait kesehatan reproduksi Anoa di bangunan yang cukup layak disebut sebagai klinik hewan khusus Anoa.

Lahir dan besar di Jakarta, Apip memilih bekerja jauh dari kota dan lebih dekat dengan alam. Profesi pilihannya sebagai dokter hewan memang tak sepopuler dokter umum. Konservasi satwa liar yang ia tekuni juga membuatnya harus mengisolasi diri dari pusat kota. Namun, ia sadar betul Indonesia membutuhkan lebih banyak tenaga untuk mendukung usaha konservasi satwa dan lingkungan.

Sejak 2009, IUCN (The International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources) menetapkan anoa sebagai hewan yang masuk daftar merah alias terancam punah. Di alam liar, jumlah Anoa diperkirakan hanya tersisa 2.500 ekor. Dengan segala keterbatasan, keberadaan ABC dan orang-orang yang bekerja di bidang konservasi satwa liar menjadi harapan terakhir bagi keberlangsungan Raden dan spesiesnya untuk tetap eksis di tengah pesatnya laju perusakan alam oleh manusia.