WhatsApp Image 2020-01-15 at 12.28.24

“The first problem is that most of your stories are coming from what you already know. This way, you think you need to describe your story instead of doing research on it, instead of learning about it,” Saša Kralj.

Kalimat di atas menjadi pembuka sesi Research dan Data Capture oleh Saša Kralj yang berlangsung pada Selasa, 14 Januari 2020 di Gedung PermataBank, WTC 2. Dalam pertemuan ketujuh ini, masing-masing peserta mendapatkan umpan balik atas proposal photo story yang mereka ajukan di awal program.

Pada sesi pertama pertemuan ini, Saša Kralj menjelaskan alur kerja dari pembuatan photo story adalah 1). Berangkat dari ide, 2). Memotret sekaligus melakukan riset, 3). Melakukan edit, 4). Melakukan riset berdasarkan temuan-temuan di lapangan (dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak biasa dan mencoba mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu dengan menemui ahli atau membaca informasi dari berbagai sumber yang terpercaya), 5). Kembali memotret, 6). Melakukan riset lagi, dan begitu seterusnya sampai merasa cukup, puas, dan ide/gagasan yang ingin disampaikan sudah tersampaikan di dalam photo story.

Ada beberapa pernyataan menarik dalam sesi ini:

“Question everything! You also have to question the thing you think you know,” Saša Kralj

“Ask unsual, crazy question,” Saša Kralj

“Ketika kamu menjalankan peran sebagai jurnalis, perlu memelihara skeptisisme. Jangan langsung mempercayai semua yang disampaikan narasumber, cek lagi kebenarannya,” Rosa Panggabean.

Dari pernyataan-pernyataan di atas rasanya bisa kita simpulkan bahwa riset adalah sebuah proses yang tidak linear melainkan melingkar, untuk terus bertanya dan mempertanyakan dan berusaha mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu. Jadi, sudah seharusnya sebuah karya berangkat dari ketertarikan dan keingintahuan, dan hasil akhirnya mengilustrasikan keingintahuan itu, bukan sekedar mendeskripsikan hal-hal yang sudah kita (dan mungkin orang lain) ketahui. Jika hanya mendeskripsikan yang sudah kita ketahui, bisa saja karyanya jadi membosankan.

(Sesi Research dan Data Capture bersama Saša Kralj masih akan berlanjut pada tanggal 24 Januari 2020.)

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Aprillio Akbar – AntaraFoto/PPG 2018)