Foto : A. Rahadian Wijaya

“The camera is an instrument that teaches people how to see without a camera.”

Sepenggal kutipan dari Dorothea Lange mengawali sesi 1 kelas Permata Photojournalist Grant 2012 dengan mentor Edy Purnomo dari PannaFoto Institute.

Menurut Edy kemampuan untuk mengerti dan memahami karya visual adalah satu hal yang sangat penting bagi seorang fotografer terlepas dari kemampuan teknis semata. Karenanya, Visual Literacy menjadi materi utama di sesi perdana kelas Permata Photojournalist Grant 2012 yang dimulai pada hari Selasa (2/10) di Universitas Bina Nusantara – FX Mall, Jakarta.

Selain menampilkan beragam contoh karya visual, mentor juga mengajak sepuluh peserta PPG 2012 untuk menebak sebuah foto/karya visual sesuai dengan persepsi masing-masing. Melalui materi ini (Visual LIteracy), Edy mencoba mengajak mereka memahami bagaimana sebuah visual memiliki persepsi yang berbeda. Bahwasanya memori visual akan selalu membawa kita pada pemaknaan sebuah gambar dan menyadari bahwa ‘melihat’ bukanlah proses yang sederhana karena setiap orang bisa saja mempunyai jawaban atau persepsi yang berbeda.

“Ketika melihat sebuah karya visual, pada dasarnya kita semua mencoba mempersepsikan. Kita mencoba bahwa sebetulnya membuat sebuah karya visual adalah tentang membuat persepsi,” kata Edy di hadapan para peserta kelas.

Inti dari Visual Literacy itu sendiri adalah kemampuan untuk mengerti dan memahami karya visual, termasuk kemampuan membaca visual. Disini sepuluh peserta mendengarkan materi dari mentor yang mengangkat Teori Gelstat (1912), salah satu aliran psikologi di Jerman yang masih menjadi acuan seseorang untuk memahami salah satu karya visual.

Dalam teori tersebut diterangkan bagaimana manusia mengatur atau mengelompokkan elemen visual sehingga elemen itu dirasakan menjadi satu kesatuan serta empat prinsip Gelstat yang sangat penting untuk membuat konsep visual.

Usai membahas seputar teori, selanjutnya peserta diajak diskusi kelompok untuk menebak elemen-elemen visual yang ditampilkan mentor melalui slideshow. Terakhir, masing-masing peserta mempresentasikan satu karya visual favorit dan mencoba ‘membaca’ setiap elemen visual yang ada sekaligus mempraktikkan Teori Gelstat yang baru saja dipelajari. (AWS )