KOMITE SELEKSI, MENTOR, DAN KURATOR 2014

PENASIHAT

 

Leila Djafaar

Leila Djafaar

Pernah bekerja di Unilever sebagai Head of Corporate Relations, sebelum bergabung dengan PermataBank pada Januari 2008 sebagai Head of Corporate Affairs. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Cakupan kerjanya meliputi Komunikasi Eksternal dan Internal, Hubungan Pemerintah & Investor, serta CSR. Lulusan George Washington University, Washington DC, ini telah berpengalaman lebih dari dua puluh tahun, termasuk sembilan tahun di dunia finansial bersama HSBC dan ABN Amro.




permata_juri_sinartus-2

Sinartus Sosrodjojo

Lulus tahun 1998 dari Occidental College, California, ia bekerja di berbagai surat kabar di Amerika Serikat sebelum kembali ke Indonesia dan bergabung dengan sejumlah media seperti Der Spiegel dan TIME Magazine. Pada tahun 2001, Sinartus mendirikan JiwaFoto Agency untuk mewakili fotografer lokal di dunia internasional dan sebaliknya.

Tahun 2006, dengan dukungan dari World Press Photo Foundation ia mendirikan PannaFoto Institute, sebuah institusi nirlaba untuk mengembangkan fotografi di Indonesia.



TIM SELEKSI

---------------------- Kompas/Agus Susanto (AGS) 28-04-2011

Agus Susanto

Lulusan Universitas Sebelas Maret Solo tahun 1998. Bergabung dengan Desk Foto Harian Kompas tahun 2000, mulai 1 Juni 2013 menjadi Wakil Redaktur Foto. Liputan daerah konflik Darurat Militer di Aceh 2003, Tsunami Aceh 2004-2005, konflik Poso 2007 dan 2012, gempa Padang 2009. Mengikuti beberapa ekspedisi, antara lain Anyer Panarukan 2008, Tapal Batas Pulau-pulau Terluar (Miangas, Marampit) 2009, Cincin Api Gunung Tambora 2011, dan Pegunungan Tengah Papua 2012.

Agus telah meraih berbagai penghargaan di dalam dan luar negeri antara lain Honorable Mentions Great Annual Photo Contest 1999 Majalah Popular Photography AS edisi Januari 1999 kategori foto jurnalistik; Penghargaan Khusus Adiwarta 2010 atas foto “Gayus Nonton Tenis di Bali”. Mulai menjuri lomba foto nasional dari tahun 2009 hingga kini.



TIM SELEKSI DAN MENTOR

permata_mentor_edy purnomo

Edy Purnomo

Ia aktif mengadakan berbagai workshop untuk membina generasi baru fotografer Indonesia dan berpartisipasi dalam program pelatihan-untuk-pelatih World Press Photo di Amsterdam. Berawal sebagai stringer di Agence-France Presse dan Getty Images News Service, kini karyanya dimuat di National Geographic Indonesia, TIME Magazine, Newsweek, The New York Times, serta berbagai publikasi yang terkait dengan PBB. Pada Oktober 2012, Edy meluncurkan buku PASSING yang memuat sejumlah karya terbaiknya selama 14 tahun berkarir sebagai fotografer.



Bea

Beawiharta

Lahir di Jember bulan Juli 1964. Pernah memotret untuk majalah SINAR, tabloid sport GO dan majalah Gatra.
Sejak 1998 bekerja untuk Reuters. Dengan pengalaman meliput berbagai event olah raga dan konflik, seperti konflik di East Timor, Ambon, Afghanistan dan Pakistan.
Serta memotret kehidupan sehari-hari di berbagai tempat di Indonesia. Menyukai olahraga, karya sastra, dan komik.



MENTOR DAN KURATOR

Permata_mentor_deny_DSC_6386-3

Ahmad ‘Deny’ Salman

Pernah menjadi editor foto untuk majalah Djakarta!, Ahmad ‘Deny’ Salman kini adalah fotografer lepas untuk berbagai media seperti: TIME, Far Eastern Economic Review, Australian Financial Review, NRC Handelsblad, The New York Times, The Guardian, Bloomberg, Marie Claire, American OnLine, ODE, The National, serta Travel & Leisure. Ia juga aktif mengajar jurnalisme foto di berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat.



GUEST MENTORS


Hadi Winarto

Hadi Winarto

Hadi Winarto memulai karirnya sebagai reporter Jawa Pos tahun 1997 sebelum bergabung dengan Metro TV sebagai reporter di tahun 2000. Kini produser berbagai acara seperti Metro Files, dokumenter sosial OASIS dan talk show bergengsi To The Point, ia aktif mengikuti kursus penulisan naskah film dan terpilih untuk berpartisipasi dalam program pendidikan pelatih bagi pelatih.



Firman Firdaus

Firman Firdaus

Editor majalah National Geographic Indonesia.

Firman Firdaus mulai bereksperimen dengan infografik dan desain informasi ketika ia membuat dan menjadi penanggung jawab halaman ilmu pengetahuan populer di majalah Media Indonesia bertajuk Eksplorasi di tahun 2004.

Akhir tahun 2006, direkrut sebagai editor oleh majalah National Geographic dan merancang website majalah tersebut. Firman ikut mendirikan dan mendesain Fotokita.net, sebuah situs khusus komunitas fotografi yang sudah dikurasi dengan lebih dari 50.000 anggota aktif.



Pasfoto_Mast Irham

Mast Irham

Mulai mengenal fotografi di klub foto kampus saat kuliah di Jurusan Komunikasi, FISIP, Universitas Sebelas Maret, Solo. Ia magang di Biro Foto Antara Jakarta dan menjadi kontributor hingga lulus kuliah tahun 2003.

Setelah menyelesaikan kuliah, ia bekerja sebagai fotojurnalis di Media Indonesia (2003-2004), dan terpilih sebagai peserta workshop fotojurnalistik yang diselenggarakan oleh World Press Photo dan Asia Europe Foundation di Hanoi, Vietnam.

Saat ini bergabung di European Pressphoto Agency (EPA) dengan pengalaman meliput berita politik, ekonomi, bencana, dan olahraga di dalam dan luar negeri, seperti gempa tsunami Aceh-Nias, demo di Bangkok, badai nargis, dan pembebasan Aung San Suu Kyii di Myanmar serta Tennis Australian Open.



Ramadian

Ramadian Bachtiar

Fotografer sekaligus pembuat film dokumenter di Imaji Bumi – sebuah rumah produksi berbasis di Jakarta, Indonesia. Karya-karyanya pernah dimuat di media nasional maupun internasional seperti Kompas dan harian Kieler Nachrichten (Jerman).

Tahun 2007 Sui Utik – film dokumenter karyanya memenangi NUFF di Norwegia. Kini bersama Imaji Bumi, Rama memproduksi film dokumenter untuk Kompas TV, Bloomberg TV Indonesia, serta lembaga-lembaga non-pemerintah di Indonesia



migration prostitutes

Kadir van Lohuizen

Lahir di Belanda pada 1963, Kadir dikenal karena proyeknya tentang tujuh sungai terbesar dunia, industri berlian, serta migrasi Amerika. Penerima banyak penghargaan, bersama sepuluh rekannya, Kadir mendirikan NOOR pada September 2007. Ia telah menerbitkan beberapa buku foto Via PanAm, perjalanan 12 bulan melintasi negara Pan-Amerika untuk mempelajari pola migrasi kontemporer di Amerika. Kadir kini tinggal di Amsterdam.



permata_mentor_sasa kralj

Sasa Kralj

Sasa pernah mengadakan pelatihan editorial untuk World Press Photo di Jakarta. Selain menjadi pengajar jurnalisme foto di Universitas Shantou di Cina, ia juga mengajar para jurnalis di Hewler Globe, satu-satunya media berbahasa Inggris di Irbil, Irak . Karyanya telah dimuat dalam berbagai media internasional seperti The New York Times, AFP, Business Week, The Guardian, GotteborgPosten, SydsvenskaDagbladet dan Newsweek