Photo Seminar "Via PanAm" - Kadir van Lohuizen (NOOR)

Sebagai rangkaian program Permata Photojournalist Grant (PPG) 2012, PermataBank dan Erasmus Huis menghadirkan Kadir van Lohuizen (NOOR) dalam Photo Seminar "Via PanAm" di PermataBank Tower, Jakarta hari Selasa (27/11). Acara dibuka oleh Leila Djafaar, EVP Head Corporate Affairs PermataBank. Dalam sambutannya, Leila berharap pengetahuan dan pengalaman yang dibagikan Kadir dalam seminar foto tentang projeknya, kedepannya bisa meningkatkan kualitas Pewarta Foto di Indonesia dan masyarakat umum pecinta fotografi. Turut hadir pula Bob Wardana, Assistant Manager Netherlands Cultural Centre dari Royal Netherlands Embassy di tengah tengah para pengunjung.



Kadir mempresentasikan projek jangka panjangnya yang terbaru. Satu karya multi media dari perjalanan yang dia lakukan di Amerika, sepanjang 50.000km selama 363 hari. Ia memilih tema migrasi sebagai fokus cerita.
Seminar ini merupakan kesempatan pertama bagi para pewarta foto dan komunitas fotografi di Jakarta. Tak heran jika pengunjung melontarkan banyak pertanyaan, dari masalah tehnis hingga tema. Disela-sela perbincangan bersama Kadir, ia mengatakan, "Semula saya sempat merasa ragu ragu, apakah publik di Indonesia akan tertarik. Via PanAm diambil di tempat yang sangat jauh dari Indonesia. Tetapi keraguan saya tidak terjadi. Pengunjung sangat antusias bertanya." (sw / AWS)
SESI : Final Editing Bersama Kadir van Lohuizen (NOOR)

Sesi terakhir Permata Photojurnalist Grant (PPG) 2012 ditutup dengan workshop intensif bersama Kadir van Lohuizen, fotografer Belanda pemenang penghargaan World Press Photo sekaligus co-founder agensi foto NOOR.
Kadir melakukan portfolio review dan final editing hasil karya peserta PPG 2012 selama dua hari berturut-turut, 26 - 27 November 2012, di PermataBank Tower, Jakarta. Selama proses portfolio review dan final editing, ia banyak memberi masukan seperti pentingnya foto detail, urutan foto (sequence), hal-hal teknis mengenai penggunaan lensa maupun retouch foto sampai bagaimana menjaga alur dan ritme photo story tanpa meninggalkan isu terpenting dan karakter utama dalam story.

“What's your story?”
“What is your objective?”
“Why you choose this photo for your story?”
“What stories do your photos tell?”
Empat pertanyaan tersebut hanyalah sebagian pertanyaan-pertanyaan tajam yang selalu Kadir tanyakan ke semua peserta. Pasalnya, jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut nantinya akan menjadi acuan dalam memilih atau malah membuang foto saat proses final editing. Ia selalu mengulang pertanyaan ini karena menurutnya fotografer harus paham betul isu dan cerita yang ingin disampaikan.

Bukan hal yang mudah memang tapi para peserta PPG cukup antuasias selama proses editing. Totok Wijayanto, fotografer KOMPAS yang juga menjadi salah satu penerima PPG 2012 menyatakan cara Kadir dalam memilih dan menyusun photo story sangat menginspirasi. Sementara peserta lainnya, Fernando Randy dari VivaNews mengaku terkesan dengan sesi final editing yang dilakukan Kadir secara demokratis, seperti diskusi dengan teman. (sw / AWS)
