Forum Editor Foto: Mempertemukan 11 Media Nasional

PPG 2018 Forum Editor

Untuk kedua kalinya, program Permata PhotoJournalist Grant - Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam memfasilitasi sebuah pertemuan antara editor-editor foto dari berbagai media nasional, baik cetak maupun online, dalam sebuah forum informal bertajuk Forum Editor Foto. Seperti tahun sebelumnya, Jenny Smets (Kurator Independen & Director of Photography Majalah Vrij Nederland, Belanda) kembali menjadi tamu dalam forum editor ini, untuk memberikan presentasi dan perspektif tentang kerja editor foto di dunia terbitan internasional. 12 foto editor dan fotografer dari 11 media; Beritagar.id, Colours, Katadata.co.id, Kompas, kumparan.com, MARKETING, Republika, TEMPO, Tirto.id, Tribunnews.com, dan VIVA.co.id menghadiri forum tersebut. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada para editor dari berbagai media ini untuk berbagi, tidak hanya kepada Jenny Smets, tetapi juga kepada sesama editor foto dari media lain, tentang kerja editor di media masing-masing, sekaligus menceritakan permasalahan yang kerap timbul.

Pertemuan yang berlangsung pada Rabu, 13 Februari 2019 tersebut berangkat dari harapan penyelenggara program PPG bahwa setelah pewarta-pewarta foto ini mengikuti pendidikan dalam PPG dan akhirnya kembali ke rutinitas mereka: bekerja sebagai pewarta foto, semangat yang terbangun selama mengikuti program PPG dapat terus dipupuk dan terfasilitasi di media mereka masing-masing. Forum Editor Foto ini, selain sebuah upaya untuk memahami apakah pendidikan yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan pewarta dan media, juga untuk menjalin hubungan dan kerja sama dengan para editor foto tersebut. Sekaligus untuk menjaga spirit yang sama dalam pengembangan kualitas pewarta foto sekaligus kualitas pemberitaan dengan menggunakan foto sebagai medium, melalui media-media nasional.

Jenny menyampaikan editor dan fotografer harus dapat bekerja sama dan saling mempercayai. Sebagai editor foto, Ia menyatakan karirnya bergantung pada hubungan baiknya dengan fotografer untuk dapat merespon kebutuhan media, klien, pemimpin redaktur, atau sesederhana untuk memenuhi tenggat terbitannya.

"What help me a lot during my career as photo editor is the connection with these photographers. You have to work together. You have to tell them what your needs are, and the other way around. They are the one who always supported me when I was fighting in the newspaper. I got their feedback and their support and that helps me to keep on doing that".

 

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto)


Pitching dan Editing: Kelas Intensif Bersama Jenny Smets

PPG 2018 Kelas Jenny

Jenny Smets, kurator independen sekaligus Director of Photography majalah Vrij Nederland yang diterbitkan secara bulanan di Belanda. Sebagai Director of Photography Jenny bekerja dengan banyak fotografer, tidak hanya fotografer Belanda tetapi juga fotografer internasional, yang menginginkan photo story mereka diterbitkan dalam majalah Vrij Nederland.

Selama tiga hari pada 11-13 Februari 2019 10 peserta Permata PhotoJournalist Grant (PPG) 2018 mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kelas Jenny Smets yang berlangsung di Erasmus Huis, Jakarta Selatan. Dalam tiga hari kelas intensif ini peserta mempelajari bagaimana melakukan pitching baik secara langsung di hadapan Jenny maupun melalui tulisan. Di samping itu, bersama Jenny, Edy Purnomo, Rosa Panggabean, dan Yoppy Pieter, semua peserta menyusun edit final yang terdiri dari 12 foto, edit ini yang nantinya akan dipresentasikan oleh masing-masing peserta dalam bentuk pameran dan diskusi karya.

Di akhir sesi, yakni pada hari Rabu, 13 Februari 2019 peserta melakukan presentasi karya final di hadapan mentor, sesama peserta, mitra, dan alumni PPG yang pada hari itu diundang untuk menyaksikan presentasi final tersebut.

Pameran Foto PPG 2018: Diversity akan berlangsung pada bulan Maret 2019 di Erasmus Huis.

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto)


Seminar Foto Future Scenarios: Fact, Fiction, And Friction oleh Jenny Smets

PPG 2018 Presentasi Jenny Smeth

Jenny Smets, Kurator Independen & Director of Photography Majalah Vrij Nederland, Belanda. Majalah ini dikenal memiliki standar yang sangat tinggi untuk fotografi dan menerbitkan beberapa esai foto yang sangat terkenal baik dari kalangan fotografer lokal maupun internasional. Dalam seminar ini, Jenny Smets berbagi pengamatan dan pengetahuannya mengenai perkembangan terkini dalam dunia fotografi dokumenter internasional. Jenny Smets juga memperkenalkan beberapa proyek foto yang pernah dipublikasikan dalam Vrij Nederland, antara lain "Palm Springs" karya Erwin Olaf (Belanda), "White Night" karya Feng Li (China), "Will My Mannequin be Home When I Return" karya Arko Datto (India), "Garden of Delight" karya Nick Hannes (Belgia), dan masih banyak lagi.

Seminar foto berlangsung pada hari Selasa, 12 Februari 2019 di Erasmus Huis, Jakarta dan dihadiri pula oleh Ibu Richele Maramis (Senior Vice President Head, Corporate Affairs PermataBank), Ibu Joyce Nijssen (Acting Director Erasmus Huis), dan Bapak Wilson Gunawan (Managing Director Leica Store Indonesia). Seminar ini merupakan rangkaian program Permata PhotoJournalist Grant 2018 - Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2019, persembahan PermataBank dan Erasmus Huis dan diselenggarakan oleh PannaFoto Institute.

(Foto: Agoes Rudianto)


Kelas 12: Editing di Pertemuan Terakhir

PPG 2018 - Kelas 12

Kelas terakhir dalam rangkaian Permata PhotoJournalist Grant 2018 berlangsung di PermataBank, WTC 2 pada Jumat, 1 Februari 2019. Didampingi mentor Edy Purnomo dan co-mentor Rosa Panggabean dan Yoppy Pieter, serta observer Ramdani (Media Indonesia) peserta kembali 'bermain-main' menyusun sequence bagi photo story mereka. Di samping membuat sequence, di akhir sesi peserta mendapatkan tugas untuk menyiapkan sebuah presentasi terdiri dari 3 kalimat yang menjelaskan secara singkat dan jelas: 1) Cerita tentang photo story mereka, 2) Alasan menceritakan topik tersebut, 3) Kaitannya dengan tema besar program PPG: Diversity. Editing dan materi presentasi tersebut akan menjadi modal bagi kesepuluh peserta untuk mengikuti sesi workshop intensif bersama Jenny Smets (Kurator Independen & Director of Photography majalah Vrij Nederland, Belanda) yang akan berlangsung pada 11-13 Februari 2019.

Sejak 11 Desember 2018 lalu, kesepuluh peserta: Ajeng Dinar Ulfiana (Katadata.co.id), Albertus Vembrianto (Pewarta Foto Lepas), Aprillio Abdullah Akbar (Antara Foto), Bayu Eka Novanta (Pewarta Foto Lepas), Denty Piawai Nastitie (Kompas), Helmi Afandi Abdullah (kumparan.com), Hendra Eka (Jawa Pos), Muhammad Hidayat (Tempo), Putra Muhamad Akbar (Republika), dan Willy Kurniawan (REUTERS) telah menerima beragam materi mulai dari pengantar photo story, mind-mapping, visual literacy, riset, penulisan, hingga editing. Akan tetapi bukan berarti proses belajar mereka berakhir dengan berakhirnya sesi kelas PPG. Peserta masih memiliki kesempatan untuk melengkapi dan memperbaiki photo story mereka hingga akhir sesi dengan Jenny Smets.

Proses belajar penerima PPG 2018 ini masih panjang dan rangkaian program Permata PhotoJournalist Grant 2018 - Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2019 masih lebih panjang lagi.

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto)


Kelas 11: Outline, Ungkapan, Berlatih Menulis Bersama Yusi A. Pareanom

PPG 2018 - Kelas 11

Melanjutkan sesi 1 penulisan yang berlangsung pada 22 Januari lalu. Selasa, 29 Februari 2019 peserta kembali bertemu dengan Yusi A. Pareanom untuk sesi 2 di PermataBank, WTC 2 ini. Yusi membuka kelas dengan memberikan feedback atas tugas membuat outline berdasarkan tema photo story yang diangkat oleh masing-masing peserta. Dari sesi ini, kita semua belajar bahwa dalam menulis banyak dari kita yang masih melakukan kesalahan mendasar, seperti tidak dapat membedakan penulisan "di" sebagai imbuhan dengan "di" sebagai kata depan. Menulis bukan hal yang mudah, kita semua dapat menyetujui pernyataan tersebut dan dua sesi kelas penulisan hampir pasti belum cukup untuk membuat seseorang membuat tulisan yang bagus. Akan tetapi, paling tidak semestinya dapat mengetahui hal-hal mendasar yang dalam menulis: memilih diksi yang tepat, memeriksa kelengkapan tulisan, dan membaca ulang. Apabila ketiga hal tersebut sudah terpenuhi, satu pertanyaan terakhir, apakah tulisannya cukup menarik?

"Anggap tulisan yang kau buat itu bukan tulisanmu, berapa nilai yang akan kau berikan untuk tulisan itu?"

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto)


Training of Trainers 2019

PENDAFTARAN TRAINING of TRAINERS | Hingga 18 Februari 2019

?????????
PermataBank dan Erasmus Huis mempersembahkan

TRAINING of TRAINERS (ToT)
Rangkaian program Permata PhotoJournalist Grant 2018

Workshop intensif selama 3 (tiga) hari yang didedikasikan untuk mengembangkan kemampuan mengajar. Dengan mentor PannaFoto Institute yang telah mendapat pelatihan ToT dari World Press Photo.

Selasa-Kamis, 12-14 Maret 2019
10:00 – 17:00 WIB

PermataBank, World Trade Center (WTC) 2
Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31
Jakarta Selatan 12920

Syarat dan Ketentuan :

  • Program ini terbuka bagi Alumni Permata PhotoJournalist Grant (PPG), pewarta foto dan pewarta foto lepas, serta pengajar fotografi di Indonesia.
  • Memiliki pengalaman sebagai mentor/pengajar/pembicara di bidang fotografi di berbagai kesempatan.
  • Terbatas bagi 10 peserta.
  • Pendaftaran ditutup hari Senin, 18 Februari 2019 pukul 20:00 WIB.
  • Bagi yang berminat mengikuti pelatihan ini dapat:
    o Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan di www.permata-photojournalistgrant.org atau mengajukan permintaan melalui email: info@pannafoto.org
    o Mengirimkan formulir pendaftaran dan portoflio berupa satu photo story. Maksimal 20 foto, ukuran 72 dpi, sisi terpanjang 1200 pix dan kompresi 8.
    o Dikirimkan ke: info@pannafoto.org

Informasi dan Pendaftaran lebih lanjut:
www.permata-photojournalistgrant.org

Lisna
0852 1556 5835
lisna@pannafoto.org

 

Unduh informasi dan formulir pendaftaran Training of Trainers (ToT) 2019 di bawah ini:
Formulir-Pendaftaran-ToT_2019
Informasi Training of Trainers (ToT) 2019


Kelas 10 - PPG 2018

Kelas 10: Melanjutkan Materi Riset Bersama Sasa Kralj

Kelas 10 - PPG 2018

Peserta Permata PhotoJournalist Grant kembali bertatap muka dengan Sasa Kralj melalui layar komputer. Satu per satu mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dengan Sasa mengenai perkembangan photo story yang tengah mereka kerjakan. Sebelum kelas, Sasa telah terlebih dahulu mempelajari photo story masing-masing peserta melalui teks, mind-map, dan foto-foto yang telah dikirimkan sebelumnya. Tidak hanya memberikan komentar, Sasa juga menyusun edit untuk beberapa photo story yang kemudian diperlihatkan kepada para peserta dan mentor. Pada kelas 8: Editing 3 yang berlangsung pada 18 Januari lalu peserta sudah berlatih melakukan edit story-nya dan di sesi 10 ini mereka melihat alternatif edit yang berbeda dan beberapa di antara mereka mengakui menyukai edit yang disusun oleh Sasa.

Kelas hari itu berjalan agak intens, tidak jarang Sasa melontarkan pertanyaan-pertanyaan kritis dan beberapa peserta terlihat mengalami kesulitan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Riset lebih dalam dan lebih luas untuk mendapatkan perspektif yang lebih beragam untuk melihat permasalahan dalam tema yang mereka pilih menjadi pesan utama yang diucapkan Sasa berulang kali dalam pertemuan ini, di samping memberikan beberapa rujukan judul buku dan tautan untuk dibaca sebagai tambahan bahan riset.

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto)


Kelas 9: Materi Penulisan oleh Yusi A. Pareanom

WhatsApp Image 2019-01-25 at 17.16.34

Mentor Edy Purnomo pernah menyatakan “Ada ungkapan satu foto bermakna seribu kata, padahal semestinya sebuah foto memerlukan seribu kata untuk menyampaikan gagasan fotografer kepada pembaca supaya tidak terjadi salah penafsiran dan informasi”. Untuk itu, fotografer dituntut juga untuk dapat menulis, paling tidak untuk dapat menyampaikan gagasannya kepada pembaca/penikmat foto. Program Permata PhotoJournalist Grant menyadari penting untuk memasukkan materi penulisan dalam kurikulum kelas PPG. Untuk ketiga kalinya sejak 2016, program PPG mengundang Yusi Avianto Pareanom, penulis yang telah menerbitkan 1 novel dan 2 kumpulan cerita pendek untuk memberikan materi penulisan kepada peserta Permata PhotoJournalist Grant 2019.

"Menulis tidak bisa kebetulan bagus"

“Menulis bukan hanya pelajaran menulisnya sendiri, menulis itu pelajaran berpikir, pelajaran bernalar. Menulis mendekatkan pikiran dengan jari,” ungkap Yusi di awal sesi Penulisan I pada Selasa, 22 Januari 2019 di PermataBank, WTC 2. Yusi meyakini bahwa fotografer ternama yang menjadi idola para peserta juga pasti menulis dan membaca. Rasanya kita bisa mengamini pernyataan ini, bahwa proses kreatif/penciptaan karya tidak dapat berdiri tunggal, memotret tidak hanya memotret tapi akan memerlukan proses yang melibatkan berpikir, membaca, dan menulis. Sehingga, gagasan tidak hanya menjadi gagasan tetapi bisa tersampaikan dengan utuh kepada pembaca.

 

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto)


Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam - April 2019

2019_Poster RGB_EH Fellowship-01

PermataBank and Erasmus Huis proudly present
ERASMUS HUIS FELLOWSHIP TO AMSTERDAM
April 2019

Through its fellowship programme, PermataBank and Erasmus Huis will award a fellowship to one of Permata PhotoJournalist Grant (PPG) Programme Alumni the year of 2011-2017.

The programme offers a one week residency training in Amsterdam. During the residency, the selected candidate will have the opportunity to work on a photo story mentored by Kadir van Lohuizen (NOOR Photo Agency), including an opportunity to attend the World Press Photo Award Days in Amsterdam.

Visa, airfare, accommodation and the expenses related to the programme are included in the fellowship.

Eligibility to apply for the Erasmus Huis Fellowship is limited to:

  • Alumni of Permata PhotoJournalist Grant (Year 2011-2017).
  • English fluency.
  • Sending in the application form along with CV, headshot (in digital format), portfolio, and photo story proposal to info@pannafoto.org

Application form and programme information is available to download on a link below. The deadline for entry is 10 March 2019. The successful candidate will be announced 20th March 2019.

For further information, please visit www.permata-photojournalistgrant.org or contact Lisna at 0852 1556 5835 or lisna@pannafoto.org

 

To apply, please download these files below:
Information_EH Fellowship 2019
Application Form_EH Fellowship 2019


Kelas 8: Berlatih Sequencing di Editing 3

PPG 2018 - Kelas 8

Puluhan lembar foto terbentang di meja, menandakan materi kelas kedelapan program PPG 2018 adalah editing. Berbeda dengan editing 1 dan 2, pada sesi Editing 3 ini peserta akan mempelajari bagaimana memilih foto dan menyusunnya dalam sebuah rangkaian untuk menceritakan topik masing-masing. Peserta menggelar foto-foto di atas meja yang tersedia, sementara mentor dan co-mentor secara bergantian menghampiri peserta untuk memberi arahan bagaimana memulai sebuah sequence sekaligus untuk mendiskusikan foto mana yang bisa masuk dalam sequence. Dari proses ini, peserta mengakui ternyata sebanyak apapun foto tunggal yang terlihat bagus belum tentu dapat masuk ke dalam sebuah sequence terutama bila secara visual tidak memiliki keragaman. Ungkapan "Kill the darlings" sering terdengar sepanjang sesi editing ini, ketika peserta terpaksa tidak dapat memasukkan foto tunggal favoritnya ke dalam sequence. Di akhir sesi, peserta menemukan berapa banyak foto yang masih harus mereka ambil untuk melengkapi ceritanya.

(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto)


Photo Seminar: Future Scenarios: Fact, Fiction and Friction by Jenny Smets

PPG 2018_Jenny Smets_Seminar Foto_RGB

PermataBank and Erasmus Huis cordially invite you to the Photo Seminar
"Future Scenarios: Fact, Fiction and Friction"
by Jenny Smets (Independent Curator & Director of Photography of the magazine Vrij Nederland, The Netherlands).

In this seminar, Jenny will share her observation and knowledge on the trending topics and developments in international documentary photography.

Join us and get to know more on recent photography projects through the eyes and perspective of a photo editor.

Tuesday, 12 February 2019
7:30 – 9:00 PM

Erasmus Huis
Jl. HR Rasuna Said Kav S-3
Jakarta 12950
Phone: (+62) 021 524 1069
www.erasmushuis.org

Free Admission

For further information, please visit
www.permata-photojournalistgrant.org
Lisna (0852 1556 5835)
info@pannafoto.org

BIO
Jenny Smets is an independent curator of photography exhibitions, trainer and director of photography of the magazine Vrij Nederland, The Netherlands. This magazine is known for the high standard of photography and publishes photo essays of renowned national and international photographers.

She was the curator for the exhibition on Privacy (2015) for FOTODOK, place for documentary photography in Utrecht (NL). She also co-curated the exhibitions There is Something about my Family (spring 2016) and the show on religion: Believe (September 2016), (Re)Inventing nature and Beyond Us and Them (2017). For Photoville in New York she curated the exhibitions of Robin de Puy and Jan Hoek.

Jenny studied history of modern and contemporary art at UVA University in Amsterdam, the Netherlands and specialized during her studies in the history of photography.

Her interest in digital storytelling made Jenny one of the partners of PhotoStories: an international conference on digital storytelling for photographers and filmmakers.

Being part of the core training team of World Press Photo, she trains photojournalists in different parts of the world. She is a Project Advisor for World Press Photo foundation; and teaches at the KABK art school in The Hague, Holland.


PermataBank dan Erasmus Huis mengundang Anda untuk menghadiri Seminar Fotografi
"Future Scenarios: Fact, Fiction and Friction"
oleh Jenny Smets (Kurator Independen & Director of Photography majalah Vrij Nederland, Belanda).

Dalam seminar ini, Jenny akan berbagi pengamatan dan pengetahuannya mengenai topik-topik dan perkembangan terkini di fotografi dokumenter internasional.

Mari bergabung bersama kami untuk mengenal proyek-proyek fotografi lebih dalam melalui sudut pandang seorang editor foto.

Selasa, 12 Februari 2019
19:30 - 21:00 WIB

Erasmus Huis
Jl. HR Rasuna Said Kav S-3
Jakarta 12950
Telepon: (+62) 21 524 1069
www.erasmushuis.org

Bebas biaya masuk

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi
www.permata-photojournalistgrant.org

Lisna (0852 1556 5835)
info@pannafoto.org

BIO
Jenny Smets adalah seorang kurator independen di beberapa pameran foto, dan juga menjabat sebagai Director of Photography di majalah Vrij Nederland, Belanda. Majalah ini dikenal memiliki standar yang sangat tinggi untuk fotografi dan menerbitkan beberapa esai foto yang sangat terkenal baik dari kalangan fotografer lokal maupun internasional.

Jenny juga menjadi kurator untuk pameran foto bertajuk Privacy (2015) untuk FOTODOK, salah satu fasilitas dan sarana ruang berpameran untuk fotografi dokumenter di Utrecht. Ia juga menjadi kurator beberapa pameran lainnya, diantaranya There is Something about my Family (spring 2016), dan pameran lainnya yang bertema agama: Believe (September 2016), (Re)Inventing nature and Beyond Us and Them (2017). Untuk Photoville di New York, dia mengkurasi pameran Robin de Puy dan pameran Jan Hoek.

Ia mempelajari Sejarah Modern dan Seni Kontemporer di UVA University di Amsterdam, Belanda, dengan spesialisasi sejarah fotografi.

Ketertarikannya terhadap seni bertutur menggunakan visual secara digital membuatnya dipilih sebagai salah satu mitra kerja PhotoStories: Konferensi Internasional seni bertutur secara digital bagi kalangan fotografer, dan pembuat film.

Sebagai bagian dari tim pelatihan yang diselenggarakan World Press Photo, Jenny telah melatih beberapa pewarta foto di berbagai belahan dunia. Ia juga menjadi Project Advisor di World Press Photo Foundation; dan mengajar di sekolah seni KABK di Den Haag, Belanda.


Kelas 7: Research For Photojournalism oleh Sasa Kralj

PPG 2018 - Kelas 7

Kelas 7 program Permata PhotoJournalist Grant (PPG) 2018 dengan mentor Sasa Kralj, fotografer asal Kroasia, berlangsung secara online melalui Skype.

Dalam pertemuan online ini, Sasa memberikan materi Riset untuk Jurnalisme Foto. Ia menekankan pentingnya riset dalam pembuatan karya foto, riset akan membantu fotografer memahami isu dan permasalahan dari tema yang mereka garap. Dalam materinya, Ia menyebutkan terdapat lima level yang perlu dilakukan oleh fotografer dalam melakukan penelitian; descriptive level - representative level - intimate level - implication level - purpose level. Dengan semakin dalamnya penelitian yang dilakukan, story yang ingin disampaikan bisa jadi berkembang lebih jauh dari yang diharapkan. Akan tetapi, hal tersebut tentunya bukan serta merta terjadi, akan memerlukan proses dan waktu. Dalam memberikan contoh, Sasa langsung menggunakan story salah satu peserta sebagai studi kasus, Ia mengajukan beberapa pertanyaan terkait story yang sedang dikerjakan dan peserta memberikan jawaban atas hal-hal yang mereka temukan di lapangan. Dari sesi ini terlihat seberapa dalam riset yang sudah dilakukan oleh peserta dalam mengerjakan storynya. Menjadi pribadi yang kritis dan selalu ingin tahu dengan terus mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri bisa menjadi cara yang bagus dalam melakukan riset. Di satu kesempatan, Sasa menyampaikan, "Do not ask the question you already know the answer. Ask a question, you're yet to know the answer and it's your job to find the answer." Jangan menanyakan pertanyaan yang sudah kamu [dan orang lain] tahu jawabannya, ajukan pertanyaan yang belum terjawab dan tugasmu untuk mendapatkan jawabannya.

Sesi kelas online bersama Sasa Kralj akan berlanjut pada pertemuan kedua yang akan berlangsung pada Jumat, 25 Januari 2019.

(Lisna DWi Astuti / Foto: Agoes Rudianto)