Memaknai konteks “Pemberdayaan” memang bukan hal yang mudah mengingat makna kata Pemberdayaan itu sendiri cukup luas dan beragam. Namun sesuai dengan tema Permata Photojournalist Grant tahun ini yang mengangkat tema “Pemberdayaan”, para peserta PPG 2013 bersama-sama dengan beberapa rekan dari PermataBank berkesempatan mengunjungi Sanggar Anak Akar yang terletak di pinggiran Kalimalang, Jakarta Timur, pada hari Sabtu pagi (23/11).

Sanggar Anak Akar (SAA) merupakan organisasi nirlaba yang memberdayakan anak-anak jalanan melalui pendidikan alternatif dalam bentuk Sekolah Otonom yang ditujukan bagi anak-anak jalanan maupun masyarakat dari kondisi ekonomi kelas menengah kebawah. Melalui kunjungan ke SAA, para peserta PPG bisa melihat langsung wujud nyata dan aplikasi dari makna pemberdayaan.

 

Disambut oleh Bapak Ibe Karyanto (Pendiri SAA) dan Ibu Saneri (Pengurus SAA), rekan-rekan di PPG dan PermataBank diajak berkeliling melihat suasana kelas dan aktivitas Sanggar Anak Akar. Obrolan dan pertanyaan-pertanyaan seputar pemberdayaan pun mengalir begitu saja dalam suasana santai. Beberapa anak kecil yang ada di sanggar bahkan terlihat begitu antusias melihat kehadiran peserta PPG yang datang lengkap dengan kameranya. Tanpa segan mereka berpose dan tertawa di depan kamera.

Mengenai kunjungan dan program Permata Photojurnalist Grant itu sendiri, baik Pak Ibe, Ibu Saneri, maupun kawan-kawan Sanggar Anak Akar menyambut positif program tersebut. Mereka pun membuka pintu lebar-lebar bagi peserta maupun alumni PPG untuk menjadi volunteer dan menjadi bagian dari program pemberdayaan SAA sesuai dengan potensi, minat, dan profesi para peserta PPG.

 

Pak Ibe juga menyemangati para peserta PPG yang sedang mengerjakan projek photo story terkait tema Pemberdayaan. Ia pun menjelaskan makna pemberdayaan menurut versi Sanggar Anak Akar.

“Di Sanggar Anak Akar, pemberdayaan itu intinya adalah menemani & mendampingi. Kita ibarat teman yang berusaha membangkitkan kesadaran anak-anak (jalanan) bahwa mereka punya potensi dan harus dikembangkan,” kata Ibe menjelaskan.

Ibe menambahkan, “Kita hanya teman bicara, teman berdialog. Begitu mereka paham kemauan dan potensi masing-masing, kita dukung dan kita biarkan untuk mereka tampil dan mengembangkan diri.”

Memulai suatu kegiatan pemberdayaan memang butuh waktu dan pemikiran yang besar, namun kadang sesuatu bisa dimulai dari hal yang kecil bahkan sederhana. Salah satu caranya mungkin dengan bergabung menjadi volunteer dan berbagi ilmu & pengetahuan di Sanggar Anak Akar. Tertarik bergabung? (AWS/foto:Okky/Elisha)