PPG_150120_KELAS 12

Pengalaman adalah guru yang paling baik dan pengalaman itu bisa didapat dari mana saja, termasuk belajar dari pengalaman orang lain. Dan tentunya banyak hal bisa diperoleh ketika sesama fotografer saling menceritakan pengalaman. Di pertemuan yang ke-12 yang berlangsung pada hari Selasa (20/1), Kelas PPG mengundang Mast Irham, Chief Photographer European Pressphoto Agency (EPA) Indonesia, untuk berbagi pengalaman.

Selama kurang lebih tiga jam, sosok yang lebih akrab dipanggil Irham ini, menceritakan pengalamannya saat pertama kali berkenalan dengan dunia foto jurnalistik, seluk-beluk profesi yang telah ia geluti saat menjadi fotografer di beberapa surat kabar, pentingnya deadline, hingga trik-nya yang selalu menyempatkan diri membuat personal project di sela-sela penugasan.

Menurut Irham, projek pribadi sangat penting bagi fotografer agar tidak hanya terjebak dalam rutinitas pekerjaan kantor yang tidak ada habisnya. Tuntutan kerja yang dibatasi oleh deadline terkadang membuat seorang fotografer ‘stuck’, tidak bisa berbuat dan berpikir untuk melakukan hal lain.

“Projek pribadi membuat kita untuk tetap bisa menikmati hal-hal yang secara personal kita sukai. Tidak perlu membuat story dengan isu-isu yang luar biasa. Buatlah sesuatu yang sederhana tapi bersifat long-term. Dan yang terpenting harus fun, karena fotografi itu adalah sesuatu yang fun, yang kita sukai,” tutur Irham dihadapan para peserta PPG.

Dalam sesi sharing, Irham juga sempat menceritakan pengalamannya saat mengikuti workshop World Press Photo di Hanoi. Disitulah ia pertama kali benar-benar mempelajari bagaimana membuat photo story yang benar sekaligus memiliki kesempatan untuk dibimbing fotografer-fotografer sekaliber John Stanmeyer atau bahkan sekadar saling berdiskusi dengan sesama fotografer dari berbagai negara.

Ia sendiri sangat mendukung fotografer harian untuk berusaha membuat photostory dan sering berdiskusi. Masih menurut Irham, ada banyak hal yang bisa didapat ketika seorang fotografer mengerjakan photo story. Bahwasanya saat melakukan riset, menyusun foto, serta diskusi yang terjadi dalam proses pengerjaan photo story akan membuat fotografer berpikir lebih sistematis dalam menyampaikan pesan secara lebih dalam. (Teks: AWS / Foto: Fakhri)