fq150116_PPG_kelas 11_076 edit low res

“What is the difference between photographer and photojournalist ?”

“Are you a photographer or photojournalist ?”

“How much do you write for your photo project ?”

 

Beberapa pertanyaan yang terlontar dari tutor asal Kroasia, Sasa Kralj, sempat membuat seluruh peserta terdiam sejenak dan berpikir keras. Di sesi ke-11 Kelas PPG yang berlangsung pada Jumat malam (16/1), Sasa tak hanya mengajak mereka untuk berpikir apa perbedaan mendasar antara fotografer dan fotojurnalis, namun juga berusaha memahami makna dan konteks sebuah foto  tanpa caption ataupun ketika sebuah foto dilengkapi caption.

Dalam sesi kelas yang berlangsung secara online, Sasa menyampaikan bahwa foto pun bias memberikan aspek yang berbeda bagi pembaca melalui tulisan yang disampaikan di caption. Sasa pun lantas memberikan beberapa contoh satu foto dengan dua caption dimana pembaca pada akhirnya memiliki pemahaman akan aspek yang berbeda dari satu buah foto.

“Caption forces you to look at the picture in a different way and the way you see the picture is totally changing,” kata Sasa.

Elemen-elemen penting yang perlu disertakan dalam caption, pentingnya riset, perlunya mewawancarai subjek maupun para pakar, menentukan konsep, serta relevansi, adalah beberapa hal penting yang sangat ditekankan oleh Sasa ketika menulis caption.Jika caption ditulis sangat detail lengkap dengan data-data yang diperoleh melalui riset atau mewawancarai narasumber, bahkan tak jarang keberadaan caption justru semakin memudahkan fotografer untuk menentukan foto selanjutnya ketika membuat photo story.

Meski sekadar menulis caption, jika fotografer melakukan riset dan menghabiskan waktu untuk berbicara dengan subjek-nya, Sasa yakin bahwa fotografer pun akan mempelajari hal baru dan menemukan banyak hal menarik yang bias digali dari story-nya.

Sebelum menutup kelas, Sasa pun mengingatkan seluruh peserta PPG akan pentingnya menampilkan emosi, informasi, dan unik di dalam karya foto para fotografer. “If photojournalist is not deeply connected to the story and discover something to amaze himself, then there is nothing that he can pass on to the audience that can be also relevance to them,”pesan Sasa pada para peserta. (Teks: AWS / Foto: Fakhri)