Participants 2012

01 Fransiskus Parulian SimbolonFransiskus Parulian Simbolon

Fransiskus Parulian Simbolon, pewarta foto majalah KONTAN dengan segudang pengalaman kerja di berbagai media lokal, seperti Harian Batavia (2004), Berita Kota (2005), Tempo (2005), dan Seputar Indonesia (2007).

Kerap mengikuti berbagai ajang pameran foto, antara lain: Editor’s Choice World Press Photo 2006, Pameran Pewarta Foto Indonesia tahun 2007, 2009, dan 2010.
Penghargaan yang pernah diraihnya: Photo of The Year 2010 Anugerah Pewarta Foto Indonesia, Juara II Garuda International Photo Contest 2009 dan Juara I International Photo Contest Bina Nusantara.



02 Fernando RandyFernando Randy

Fernando Randy mengenal fotografi sejak kecil saat ayahnya mengajak ia berkeliling dengan kapal pesiarnya. Setelah lulus dari Institut Kesenian Jakarta, jurusan Teater, ia kembali belajar memotret di Galeri Foto Jurnalistik Antara pada tahun 2011. Kini ia bekerja sebagai pewarta foto di VIVAnews.com. Bagi Fernando, fotografi ibarat ibadah. Ketika memotret harus sama intimnya seperti saat berdoa dengan Tuhan. Fotografi adalah hidupnya, tetapi teater adalah segalanya.






Jefri TariganJefri Tarigan

Jefri Tarigan bekerja sebagai pewarta foto dari tahun 2006. Mengawali karir di Majalah Budaya, selanjutnya pindah ke SCTV divisi Liputan6.com sebagai editor gambar dan grafis. Keluar dari Liputan6.com pada tahun 2010 dan menjadi pewarta foto independen untuk beberapa media cetak hingga kini. Selain di media lokal, ia juga kontributor foto di beberapa kantor berita asing, dan news photo agency.





04 Ardiles AkyuwenArdiles Akyuwen

Ardiles Akyuwen, lulus kuliah dari Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, tahun 2006. Selain bekerja di Koran Jurnal Nasional di Jakarta, fotografer kelahiran Ambon ini aktif mengajar fotografi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Serpong Tangerang. Aktif mengajar fotografi dasar, fotografi jurnalistik dan fotografi desain sejak tahun 2007 di Bina Sarana Informatika (BSI) Jakarta dan President University Cikarang.

Pameran foto yang pernah diikuti: “Baca Merah Putih” di Galeri Cipta 2 TIM Jakarta, “Kehidupan Penjual Makanan Sengsu” di Galeri FSMR Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta; pameran bersama “Yogyakarta” di Galeria Mall Yogyakarta, “Pra Klimaks” di Galeri Kedaulatan Rakyat Yogyakarta dan di Universitas Negeri 11 Maret (UNS) Surakarta, “Pameran Akhir” di Galeri Modern School of Design Yogyakarta.



05 Sumaryanto BrontoSumaryanto Bronto

Sumaryanto Bronto, memulai karirnya saat masih kuliah di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, sebagai kontributor Associated Press. Tahun 2007, ia terpilih mengikuti workshop foto jurnalistik yang diselenggarakan PannaFoto Institute di Jakarta dengan dukungan World Press Photo. Saat ini, ia adalah staf fotografer di koran Media Indonesia.

Karya-karya Bronto telah memenangi berbagai penghargaan diantaranya: Pada tahun 2011 pada Anugerah Adiwarta menjuarai foto terbaik kategori Hukum dan kategori Seni & Budaya (2011), Indonesia Photo Journalist Awards pada kategori Hukum (2010) dan John Hopkins Annual International Photo Contest, kategori Democracy dan Governance (2007).



06 Dwianto WibowoDwianto Wibowo

Pertama kali belajar fotografi secara otodidak saat masih kuliah di Universitas Trisakti tahun 2005. Mempelajari foto jurnalistik saat magang di Tempo News Room (TNR) selama dua bulan di awal 2009 dan berkesempatan menjadi fotografer lepas.

Tahun 2011, Dwianto terpilih menjadi juara pertama kategori foto esai Anugerah Pewarta Foto Indonesia 2010 untuk foto cerita “Sia-sia Menunggu di Halte Transjakarta”. Karyanya yang lain juga pernah dimuat di buku Mt. Merapi 10, Summit of Fire bersama 44 jurnalis foto dari berbagai media nasional dan manca negara.
Kerap mengikuti berbagai pameran, antara lain: Jakarta International Photo Summit 2010 City of Interaction di Galeri Nasional, Indonesian Photo Journalist Award 2010, Transit-O di “Pesta Media” Aliansi Jurnalistik Independen di Galeri Nasional, Jakarta (November 2012).



07 Clara PrimaClara Prima

Clara Prima memulai karir fotografinya sejak tahun 2010 sebagai fotografer magang di Jakarta Globe selama tiga bulan. Selesai magang, Clara kembali ke Yogyakarta untuk menyelesaikan studinya di Fakultas Seni Media Rekam, Jurusan Fotografi di Institut SeniIndonesia (ISI), Yogyakarta dan lulus pada bulan September 2011.

Selama menyelesaikan studinya, ia bekerja sebagai fotografer independen untuk berbagai media cetak dan online di Indonesia. Saat ini, ia menjadi kontributor tetap untuk Agency France Presse (AFP) di Yogyakarta.



08 Muhammad Fadli - Photo 3x4Muhammad Fadli

Muhammad Fadli lahir di Bukittinggi 3 Mei 1984. Sejak lulus dari jurusan Sastra Inggris Universitas Andalas, ia memotret untuk sebuah harian lokal di Padang sebelum kemudian menjadi stringer untuk TEMPO. Kini, selain aktif sebagai kontributor tetap untuk majalah Garuda Indonesia Inflight dan Jalan-Jalan, karya- karya fotografi perjalanannya juga dimuat di Outlook Traveller India, National Geographic Traveler Indonesia, Marie Claire Indonesia, dan sebagainya. Tahun 2011, ia juga berhasil menjadi salah satu Grand Prize Winner dalam kompetisi Humanity Photo Award 2011 di Kunming, China.



09 Dharma WijayantoDharma Wijayanto

Dharma Wijayanto menyukai dunia fotografi sejak duduk di bangku kuliah semester 5 di salah satu perguruan tinggi di Jakarta, pada tahun 2005. Jalan-jalan menjadi hobi favorit yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Bertemu banyak orang dari segala suku bangsa di Indonesia menjadi alasan utama, di samping bisa menangkap sisi-sisi unik lewat lensa kamera. Meraba Indonesia dari Ahmad Yunus menjadi buku favorit karena dari buku ini inspirasi tentang penjelajahan Nusantara didapat. Sekarang, ia menjadi fotografer di Majalah Berita Mingguan Gatra, sejak bulan Maret 2012.





10 Totok WijayantoTotok Wijayanto

Totok Wijayanto belajar fotografi secara otodidak sejak masa SMA. Tahun 2004, ia memulai karir sebagai pewarta foto di Harian Kompas hingga sekarang. Beberapa penghargaan foto jurnalistik yang pernah diraihnya, antara lain: Juara 1 kategori Dunia Alami dan juara 3 kategori Manusia yang diadakan oleh National Geographic Indonesia (2007), Juara 1 Anugerah Adiwarta untuk kategori Berita Foto Politik (2007), Juara 3 Anugerah Pewarta Foto Indonesia untuk kategori Art and Entertainment (2011).

Selain itu Totok juga pernah beberapa kali berkolaborasi dalam pembuatan buku foto, antara lain: Fifty Seven Seconds (2006) dan Mata Hati 1975-2007 (2007).