10 Peserta Workshop Training of Trainers (ToT) I 1-3 Maret 2016

Poster ToT PPG 2015

Terinspirasi pengalaman mengikuti ToT yang diselenggarakan World Press Photo tahun 2006, PannaFoto Institute mendesain workshop ToT bagi teman-teman yang telah berkarya dibidang pendidikan fotografi di Indonesia.

Acara ini merupakan rangkaian program Permata Photojournalist Grant (PPG) 2015-Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2016, program pertama di Indonesia yang didedikasikan bagi pengembangan pewarta foto muda Indonesia digagas oleh PermataBank dan Erasmus Huis.

Panitia mengucapkan terima kasih atas antusiasme teman-teman untuk mengikuti workshop yang akan diselenggarakan hari Selasa, Rabu dan Kamis, 1-3 Maret 2016 di PermataBank, Jakarta.

Hingga batas akhir pendaftaran pada hari Jum’at, 26 Februari 2016 Panitia menerima 22 aplikasi. Mengingat kapasitas yang tersedia untuk 10 peserta, maka kami melakukan proses seleksi dengan mempertimbangkan:

  1. Portfolio
  2. Dedikasi dibidang pendidikan fotografi, apa yang sudah dilakukan dan yang akan dilakukan
  3. Motivasi dan komitmen untuk mengikuti program
  4. Mendukung pengembangan dan kemajuan para pewarta foto dan fotografer perempuan
  5. Mendukung perkembangan pendidikan fotografi di luar kota Jakarta

Sepuluh (10) peserta workshop ToT tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Andry Prasetyo – Kepala Prodi Fotografi ISI Surakarta, Pembicara dan juri di berbagai workshop dan kompetisi, Solo.
  1. Agung Kuncahya Bayuaji - Kantor Berita XINHUA News Agency Biro Jakarta. Pembicara dan juri di berbagai komunitas.
  1. Ferdy Siregar – Pewarta foto di Harian Analisa Medan, Pengajar fotografi di berbagai kampus dan komunitas.
  1. Hariandi Hafid – Pewarta foto Tempo Makassar, Pengajar dan pengisi materi di berbagai kampus dan komunitas.
  1. Indra Darmadi – Dosen STMK Trisakti, Pembicara di berbagai seminar, Fotografer Freelance, Jakarta.
  1. Ismar Patrizki – Pewarta AntaraFoto, Pengisi materi di berbagai kampus dan institusi, Jakarta.
  1. Jessica Margaretha – Pewarta foto di Topskor, Pengisi materi di berbagai  institusi, Jakarta.
  1. M. Syukron – Pengajar di Polimedia Kreatif, pembicara di berbagai komunitas, Jakarta.
  1. M. Safir Makki – Fotografer CNN Indonesia, Pembicara dan pengisi materi di berbagai kampus, sekolah, dan komunitas, Jakarta.
  2. Yogi Ardhi - Redaktur Foto Harian Republika, Pembicara dan pengisi materi di berbagai kampus dan komunitas, Jakarta.

Selamat kepada para peserta yang terpilih! Apresiasi dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua teman-teman yang telah mengirimkan aplikasi. Tetap Semangat & Berkarya!

 

Salam hangat,

Panitia Workshop ToT


Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam - April 2016

Print

 

PERMATABANK dan ERASMUS HUIS mempersembahkan

ERASMUS HUIS FELLOWSHIP TO AMSTERDAM - APRIL 2016

Fellowship berupa undangan untuk satu alumni Permata PhotoJournalist Grant (PPG)  5 angkatan (PPG 2011, PPG 2012, PPG 2013, PPG 2014, dan PPG 2015) untuk melakukan kunjungan kerja selama 1 minggu ke Amsterdam di bulan April 2016. Agenda perjalanan meliputi pembuatan photo story di bawah bimbingan fotografer Kadir Van Lohuizen (NOOR Photo Agency) dan berkesempatan hadir pada World Press Photo Awards Days di Amsterdam.

Persyaratan:

  • Terbatas untuk alumni Permata PhotoJournalist Grant (PPG) angkatan 2011 - 2015
  • Memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik
  • Mengisi formulir aplikasi dan melengkapi persyaratan dan ketentuan yang berlaku

Pendaftaran:

  • Pendaftaran dibuka mulai tanggal 10 Februari 2016 - 28 Maret 2016
  • Mengirimkan formulir aplikasi, CV, pas foto, proposal photo story, dan portfolio ke info@pannafoto.org
  • Kandidat yang terpilih akan diumumkan pada tanggal 7 April 2016

 

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Swan Ti (0812 979 0802) atau Tejo (0812 1258 5208)

Formulir EH Fellowship April 2016

 

 

 

 


Dibuka Pendaftaran TRAINING of TRAINERS (ToT) - 4, 5 & 6 Feb. 2015

poster_v2_final-POSTPONED

PermataBank dan Erasmus Huis mempersembahkan:

TRAINING of TRAINERS (ToT)

Rangkaian program Permata PhotoJournalist Grant 2014

Workshop intensif selama 3 (tiga) hari yang didedikasikan untuk mengembangkan kemampuan mengajar. Dengan fasilitator mentor Permata Photojournalist Grant dari PannaFoto Institute yang telah mendapat pelatihan ToT dari World Press Photo, Edy Purnomo dan Ahmad ‘DeNy’ Salman

 

 

Rabu, Kamis & Jumat

4, 5 & 6 Februari 2015

09.00 – 17.00 WIB

 

Foyer Erasmus Huis

Jl. HR Rasuna Said Kav. S – 3

Jakarta 12950

 

Syarat dan Ketentuan :

  • Program ini terbuka bagi Alumni Permata Photojournalist Grant, pewarta foto dan pewarta foto lepas, pengajar fotografi di Indonesia.
  • Memiliki pengalaman sebagai mentor / pengajar / pembicara dibidang fotografi di berbagai kesempatan.
  • Terbatas bagi 10 peserta.
  • Batas penerimaan aplikasi ditutup hari Jumat, 30 Januari 2015 pukul 20.00 WIB.
  • Hasil seleksi akan diumumkan hari Sabtu, 31 Januari 2015.
  • Bagi yang berminat mengikuti pelatihan ini dapat :
    • Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan di permata-photojournalistgrant.org atau mengajukan permintaan melalui email : info@pannafoto.org
    • Mengirimkan formulir pendaftaran dan portoflio berupa satu photo story. Maksimal 20 foto, ukuran 72 dpi, sisi terpanjang 1200 pix dan kompresi 8.
    • Dikirimkan ke : info@pannafoto.org.

 

Informasi dan Pendaftaran lebih lanjut : www. permata-photojournalistgrant.org

 

Cp Elisha

085692021655

info@pannafoto.org


10 PENERIMA PERMATA PHOTOJOURNALIST GRANT (PPG) 2013

Kami mengucapkan terima kasih atas antusiasme dan keseriusan teman-teman dalam mengirimkan aplikasi PPG 2013, yang merupakan rangkaian dari program PERMATA PHOTOJOURNALIST GRANT 2013 – ERASMUS HUIS FELLOWSHIP TO AMSTERDAM (April 2014).  Program pertama di Indonesia yang didedikasikan bagi pengembangan pewarta foto muda Indonesia hasil kerjasama antara PermataBank dan Erasmus Huis.

Hingga batas akhir pendaftaran pada hari Rabu,  25 September 2013 pukul 20.00 WIB, kami menerima 44 aplikasi yang memenuhi ketentuan dan kriteria administrasi untuk diseleksi. Selanjutnya dilakukan proses pemilihan tanpa mengetahui nama Pewarta Foto didalam folder-folder anomim. Aplikasi dipilih  dengan mempertimbangkan :

1.     Portfolio

2.     Proposal

3.     Motivasi dan komitmen untuk mengikuti program.

4.     Manfaat program bagi peserta terpilih.

5.     Mendukung pengembangan dan kemajuan para pewarta foto dan fotografer perempuan.

Tahun ini, Komite Seleksi yang mendapat tantangan dalam menentukan pilihan atas portoflio-portfolio yang masuk adalah :

1.     Ahmad ‘Deny’ Salman (PannaFoto Institute)

2.     Dita Alangkara (Associated Press Biro Indonesia)

3.     Hariyanto (Media Indonesia)

“Anak sekarang motretnya memang bagus-bagus. Foto-foto tunggal tidak ada masalah. Hanya dalam pembuatan photo story masih perlu ditingkatkan,” ujar Hariyanto di sela-sela proses seleksi. Komentar yang senada disampaikan oleh Dita, “Ide-nya sudah ‘liar-liar’. Jika dibuat dengan planning dan riset, hasilnya akan menggambarkan story yang lebih kuat”. Selain itu, Dita juga menekankan perlunya konsistensi kualitas dalam memilih foto untuk sebuah portfolio.

Berdasarkan hasil seleksi, 10 Pewarta Foto yang terpilih sebagai peserta program PPG 2013, yaitu:

1.     ADITIA NOVIANSYAH – Tempo, Jakarta

2.     CHEPY A. MUCHLIS – Kontan, Jakarta

3.     FIKRI ADIN – Harian Pagi Satelitpost, Purwokerto

4.     JESSICA MARGARETHA –TopSkor, Jakarta

5.     PRAYOGI - Republika, Jakarta

6.     PRIYOMBODO – Kompas, Jakarta

7.     RAMDANI – Media Indonesia, Jakarta

8.     TAUFAN WIJAYA – Tribun Batam, Batam

9.     VITALIS YOGI TRISNA – Kompas.com, Jakarta

10.   WAHYU WENING – Jurnal Nasional, Jakarta

 

SELAMAT kepada para peserta yang terpilih! Apresiasi dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada teman-teman Pewarta Foto yang telah mengirimkan aplikasi, berpartisipasi dan mendukung program ini.

Semoga program ini dapat terus bergulir secara berkesinambungan dan turut berkontribusi dalam upaya meningkatkan kualitas Pewarta Foto di Indonesia. Tetap Semangat, Berkarya dan Bekerja !!!

Salam hangat,

Panitia PPG 2013

 


PERMATA PHOTOJOURNALIST GRANT 2013 ERASMUS HUIS FELLOWSHIP TO AMSTERDAM

PERMATABANK dan ERASMUS HUIS mempersembahkan

PERMATA PHOTOJOURNALIST GRANT 2013
ERASMUS HUIS FELLOWSHIP TO AMSTERDAM – APRIL 2014

Program pelatihan dan grant yang didedikasikan untuk mengembangkan kualitas pewarta foto di Indonesia.

Anda dapat mengikuti PERMATA PHOTOJOURNALIST GRANT (PPG) 2013 sesuai dengan ketentuan dan pendaftaran, yang terdapat pada informasi di bawah ini. Sedangkan ketentuan dan pendaftaran ERASMUS HUIS FELLOWSHIP TO AMSTERDAM akan diumumkan bulan Januari 2014.

Fellowship berupa undangan bagi satu Alumni PPG dari 3 Angkatan (PPG 2011 – PPG 2012 dan PPG 2013) untuk melakukan kunjungan kerja ke Amsterdam di bulan April 2014. Agenda perjalanan meliputi pembuatan photo story dibawah bimbingan fotografer NOOR (agensi foto yang berbasis di Amsterdam), hadir pada World Press Photo Awards Days serta kunjungan ke institusi fotografi dan media di Belanda.

 

Tema PPG 2013 - PEMBERDAYAAN
Interpretasi visual atas setiap daya dan upaya dalam mendorong, memberikan motivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki sehingga lebih berdaya, kuat dan positif bagi kehidupan, komunitas dan masyarakat.

• Terbuka bagi para pewarta foto dan pewarta foto lepas di Indonesia berusia maksimum 36 tahun, bekerja aktif di media cetak dan media online.

• Mentor dari PannaFoto Institute dan pewarta foto yang berpengalaman dari Indonesia, Kroasia (Sasa Kralj), Belanda (Kadir van Lohuizen / NOOR).

 

Pendaftaran :
20 Agustus – 20 September 2013 pukul 20.00 WIB

 

Informasi dan Formulir Pendaftaran :
CP : Elisha (085692021655) – Email : info@pannafoto.org
www. permata-photojournalistgrant.org


10 PENERIMA PERMATA PHOTOJOURNALIST GRANT (PPG) 2012

Panitia PPG 2012 mengucapkan terima kasih atas antusiasme dan keseriusan teman-teman dalam mengirimkan aplikasi Permata Photojournalist Grant (PPG) 2012, program pertama di Indonesia yang didedikasikan bagi pengembangan pewarta foto muda Indonesia hasil kerjasama antara Permata Bank dan Erasmus Huis dari tanggal 28 September – 23 November 2012.

Hingga batas akhir pendaftaran pada hari Jum’at, 14 September 2012 pukul 15.00 WIB, Panitia telah menerima 33 aplikasi yang memenuhi ketentuan dan kriteria program. Proses pemilihan dilakukan tanpa mengetahui nama Pewarta Foto didalam folder-folder yang juga anomim. Aplikasi dipilih  dengan mempertimbangkan :

  • Portfolio
  • Proposal
  • Motivasi dan komitmen untuk mengikuti program
  •  Mendukung pengembangan dan kemajuan para pewarta foto dan fotografer perempuan

Tahun ini, Komite Seleksi yang mendapat tantangan dalam menentukan pilihan atas portoflio-portfolio yang masuk mengingat kekuatan dalam mengusung tema-tema sosialnya di Indonesia terdiri atas:

  • Edy Purnomo (PannaFoto Institute)
  • Hariyanto (Media Indonesia)
  • John Stanmeyer (VII Photo Agency)

“Seleksi tahun ini lebih sulit dari tahun lalu. Selain secara kuantitas jumlahnya mengalami peningkatan, dari sisi kualitas portolio yang masuk sangat kompetitif,” ujar Edy di sela-sela proses seleksi.

Hal yang sama dituturkan oleh John Stanmeyer dalam laman Facebook-nya, ”Just finished my review/selection of 10 folios. Incredibly difficult to decide what essay of asocial issue is powerful or important when ALL social issues are important and powerful”.

Sementara itu Hariyanto menegaskan, “Tidak cukup, kalau hanya foto bagus. Setiap hari saya melihat hampir 3000 foto yang bagus-bagus (supply dari beberapa kantor berita dimana Media Indonesia berlangganan-red). Sudah imun terhadap foto bagus. Perlu sesuatu yang lebih dari sekedar foto bagus. Ceritanya, cara bercerita, idenya”.

Dari aplikasi yang masuk, Komite Seleksi yang telah melakukan seleksi baik secara langsung maupun on line akhirnya memilih 10 Pewarta Foto sebagai peserta program PPG II 2012, yaitu:

  1. ARDILES AKYUWEN – Jurnal Nasional, Jakarta
  2. CLARA PRIMA - Agence France Presse (AFP), Yogyakarta
  3. DHARMA WIJAYANTO – Gatra, Jakarta
  4. DWIANTO WIBOWO - Tempo News Room, Jakarta
  5. FERNANDO RANDY – Viva News, Jakarta
  6. FRANSISKUS P. SIMBOLON – Kontan, Jakarta
  7. JEFRI TARIGAN – Freelance, Jakarta
  8. MUHAMMAD FADLI - Garuda Inflight magazine dan Jalan Jalan, Jakarta
  9. SUMARYANTO BRONTO – Media Indonesia, Jakarta
  10. TOTOK WIJAYANTO – Kompas, Jakarta

Selamat kepada para peserta yang terpilih! Apresiasi dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada teman-teman Pewarta Foto atas dukungan, partisipasi dan antusiasme dalam menyukseskan program ini. Semoga program ini dapat terus bergulir secara berkesinambungan dan makin meningkatkan kualitas Pewarta Foto di Indonesia. Tetap Semangat, Berkarya dan Bekerja!!!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


John Stanmeyer Workshop : “It’s not about you, it’s about them…”

 

 

Melengkapi rangkaian pre-event program Permata Photojournalist Grant 2012 sebagai wujud komitmen untuk memajukan dan meningkatkan kualitas para Pewarta Foto di Indonesia, PermataBank dan Erasmus Huis mempersembahkan "John Stanmeyer Workshop".

 

Bertempat di Erasmus Huis, sebanyak 12 Pewarta Foto dan fotografer profesional yang telah dipilih melalui proses seleksi portfolio oleh Ahmad 'deNy' Salman (mentor dan kurator PPG 2011) dan Beawiharta (Reuters), berkesempatan mengikuti workshop John Stanmeyer yang diadakan selama satu hari penuh pada hari Senin (23/6) lalu.

 

Workshop diawali dengan kata sambutan dari Leila Djafaar, Executive Vice President, Head Corporate Affairs PermataBank. Di hadapan para peserta workshop, Leila menekankan pentingnya memberi kesempatan kepada para fotojurnalis untuk meningkatkan kualitas mereka selaku pekerja media. Ia juga meyakini bahwa dengan adanya workshop John Stanmeyer, tentunya ia  berharap bahwa kedepannya fotojurnalis dan fotografer Indonesia mampu bersaing dengan fotografer lainnya di kancah internasional.

 

Sesi berikutnya dilanjutkan dengan presentasi dan slideshow photo story karya Stanmeyer selama 30 tahun ia berkarier. Stanmeyer juga membagi rahasia dapurnya dalam mencari ide, mengembangkan ide, melakukan riset, membuat konsep dan mengajukan proposal untuk photo story. Fotografer asal Amerika yang juga salah satu pendiri agensi foto VII ini, tak lupa menceritakan kisahnya saat memulai kariernya sebagai fotografer fashion hingga pengalamannya saat mendapat penugasan dari berbagai media internasional seperti National Geographic, TIME Magazine, Newsweek, dll.

 

Acara workshop pun dilanjutkan dengan Photo Discussion & Portfolio Review, dimana di sesi ini Stanmeyer memberikan saran dan kritik yang membangun untuk setiap photo story karya ke-12 peserta workshop.

 

Menjelang akhir workshop, Stanmeyer mengingatkan bahwa workshop ini bukan hanya berfokus pada urusan teknis ataupun bagaimana menghasilkan sebuah photo story yang 'powerful'. Melalui workshop ini ia berharap agar para peserta kian memahami etika dan kode etik profesi, dan yang paling penting adalah bahwa ada baiknya kita berkarya bukan hanya sebagai fotografer, melainkan selalu menempatkan diri kita sebagai seorang manusia.

 

It’s not about you, it’s about them…” tegas Stanmeyer mengingatkan pentingnya seorang Pewarta Foto maupun fotografer untuk mampu berinteraksi dengan baik terhadap subjek maupun lingkungan. (AWS)

 

 


12 Peserta John Stanmeyer Workshop - Jakarta, 23 Juli 2012

 

Foto : John Stanmeyer - Desain : Bobby Haryanto

 

Panitia mengucapkan terima kasih atas perhatian dan ketertarikan rekan-rekan pewarta foto serta para fotografer untuk mengikuti workshop bersama John Stanmeyer, 23 Juli 2012 di Erasmus Huis.

Dalam workshop yang merupakan rangkaian acara program Permata Photojournalist Grant (PPG) 2012 yang dipersembahkan oleh PermataBank dan Erasmus Huis ini, kapasitas tersedia untuk 12 orang. Sementara Panitia menerima sebanyak 47 portfolio hingga batas akhir pendaftaran. Oleh karenanya, kami harus melakukan proses seleksi.

Panitia mengundang Sdr. Ahmad ‘deny’ Salman (Mentor dan Kurator Permata Photojournalist Grant 2011 dari PannaFoto Institute) dan Sdr. Beawiharta (Reuters) untuk memilih 12 portfolio dari 47 yang masuk.

Proses seleksi dengan mempertimbangkan :

  • Sebagai rangkaian dari program Permata Photojournalist Grant  (PPG) 2012 yang dipersembahkan oleh PermataBank dan Erasmus Huis, ketentuan peserta workshop adalah pewarta foto dan fotografer profesional.
  • Portoflio berupa satu photo story, dengan kekuatan ide cerita dan pemilihan foto (editing) mendukung cerita secara utuh.
  • Seleksi dilakukan tanpa mengetahui nama fotografer. Foto dibuat dalam folder-folder tanpa menunjukkan nama fotografer.
  • Mendukung perkembangan dan kemajuan para pewarta foto dan fotografer perempuan.

 

Selamat bagi pewarta foto dan fotografer yang terpilih untuk mengikuti workshop,  yaitu :

  1. Agus Susanto (Kompas)
  2. Andika Wahyu (LKBN Antara)
  3. Ade Sinuhaji (Freelance)
  4. Dwianto Wibowo (Tempo News Room)
  5. Rosa Panggabean (LKBN Antara - Peserta PPG 2011 )
  6. Nurhayati (The Jakarta Post - Peserta PPG 2011)
  7. Sumaryanto Bronto (Media Indonesia)
  8. Muhammad Fadli (Freelance)
  9. Mohammad Safir Makki (the Jakarta Globe - Peserta PPG 2011)
  10. Lasti Kurnia (Kompas)
  11. Hafidz Novalsyah (National Geographic Indonesia)
  12. Subekti (Koran Tempo - Peserta PPG 2011)

Panitia mengucapkan terima kasih bagi semua pewarta foto dan fotografer yang telah mengirimkan portfolio.

Sampai jumpa di lain kegiatan dan kesempatan !!!

Panitia Workshop


YOPPY PIETER : “Today I’m nobody, but someday I’ll be someone”

Foto : Yoppy Pieter

 

Sempat diremehkan dan dipertanyakan kemampuannya oleh seorang fotografer ternyata menjadi pemicu Yoppy Pieter untuk terus berkarya dan konsisten di jalur fotografi dokumenter. Ketertarikannya untuk berkecimpung di dunia fotografi berawal saat ia bekerja di bagian administrasi iklan salah satu publisher majalah-majalah travel dan lifestyle. Proses belajar memotret itu sendiri baginya adalah sebuah perjuangan.

 

Saat belajar, saya hampir frustasi melihat hasil-hasil foto saya acak-acakan. Over exposure, under exposure, dll. Tapi lambat laun saya mulai 'ngeh'  dengan yang namanya diafragma, speed, ISO, dan segala macamnya. Sekitar 1 tahun lebih semuanya trial and error.”

Tahun 2010 ia sempat mempelajari Archetype Narrative course di PannaFoto Institute. Setahun kemudian, Yoppy terpilih dalam program beasiswa Permata Photojournalist Grant 2011 yang diberikan kepada 10 pewarta foto Indonesia dan dipilih melalui seleksi portfolio. Sampai saat ini, pemuda kelahiran tahun 4 Juli 1984 ini total sudah menggeluti dunia fotografi selama 6 tahun

 

Yoppy dan Surrealism

Bagi Yoppy tidak ada yang serba kebetulan di dunia ini karena semuanya berasal dari proses. Ia adalah pribadi yang masih dalam tahap proses atau penggodokan menuju pribadi yang diimpikan. “Today I’m nobody, but someday I’ll be someone” ujarnya.

Saya ingin dikenal sebagai seorang fotografer yang suka bereksperimen, memasukkan unsur-unsur surrealism dalam fotografi yang saya geluti sekarang. Walaupun tidak semudah 'ngomong doang' tapi saya selalu berusaha untuk hal ini.”

Salah satu contohnya adalah ketika ia sedang menggarap photo story tentang tawuran selama workshop Permata Photojournalist Grant 2011. Ia memasukkan unsur surealis ke salah satu fotonya yang bergambar celurit dengan latar belakang wajah pelaku tawuran. Baginya, foto tersebut memiliki efek visual yang misterius.

Foto : Yoppy Pieter

Masih ditemani kamera pertamanya Nikon D70s yang dibelinya tanggal 31 Desember 2006, Yoppy banyak menghasilkan photo story yang cukup personal dan memiliki kedekatan yang kuat dengan subjek yang difoto. Sebut saja diantaranya Flower Dynasty (2010) yang menceritakan tentang tahanan politik, The Half Breath Battle (2011) tentang seorang anak penderita Bronkientasis, sebuah perusakan atau pelebaran saluran pernafasan, http://invisiblephotographer.asia/2012/04/10/photoessay-thehalfbreathbattle-yoppypieter/ dan Boy and The Sacred Rinjani (2011).

Baru-baru ini ia sedang mengerjakan tiga projek foto dokumenter sekaligus; tentang fitness pinggir jalan, sensasi saat transisi memasuki dunia epilepsi dan unisex di dunia fashion. Projek  tentang fitness pinggir jalan sendiri sudah 70% selesai. Salah satu projek yang masih ingin direalisasikannya adalah membuat dokumenter tentang satu kaum agama minoritas di Indonesia.

Terhitung sejak 8 Mei mendatang, Yoppy akan memulai tantangan baru lainnya. Yaitu bergabung dengan salah satu grup majalah dan dipercaya menjadi seorang fotografer. Selamat berkarya dan semoga sukses di tempat baru! (AWS)

 

 

 


Situs Foto Indonesia : seribukata.com


 Situs lokal atau forum komunitas online yang mengulas bahasan seputar fotografi jumlahnya mungkin bejibun. Agak berbanding terbalik, situs lokal yang fokus mengupas foto jurnalistik jumlahnya mungkin bisa dihitung dengan jari. Tak banyak memang, tapi bukan berarti tidak ada dan salah satu yang bisa dijadikan referensi adalah Seribu Kata (www.seribukata.com).

Seribu Kata merupakan sebuah forum komunitas online yang spesifik mengupas masalah foto jurnalistik tapi juga membahas dunia fotografi secara umum. Yuniadhi Agung, Dita Alangkara, Ahmad Zamroni dan Mast Irham adalah keempat tokoh dibalik terbentuknya Seribu Kata. Keempatnya adalah foto jurnalis Indonesia dari beberapa media berbeda, yang memang sudah kompeten di bidangnya dan sangat akrab dengan bidang foto jurnalistik.

Content dari situs ini sendiri lumayan komplet. Dari halaman utama website langsung tersedia pilihan menu Photo Stories, Article, Multimedia, Tips and Tricks, juga info jadwal festival, kontes, dan grant. Meski tampilan muka situs ini terkesan 'penuh' tapi menu navigasi website-nya tidak rumit dan memudahkan pengunjung web untuk melompat dari menu satu ke menu lainnya.

Beberapa artikel tersaji komplet dengan isi yang cukup berbobot. Misalnya tulisan tentang Kassian Cephas yang merupakan jurufoto pribumi pertama, atau isu-isu terkini di dunia fotografi seperti fotografi di era digital, lomografi, instagram, dll.  Karya photo story yang dimuat juga memiliki tema yang beragam. Asyiknya lagi, Anda juga bisa mengirimkan karya dan mengunduh beberapa karya yang sudah dimuat.

Satu nilai plus untuk situs ini adalah tips dan trik yang diulas meski bersifat teknis namun disajikan dalam gaya penulisan yang tidak melulu seperti tutorial atau step-by-step. Pengunjung situs seperti diajak mendengarkan pengalaman para fotografer saat memotret dan tentunya tidak terlepas dari cara mereka dalam penguasaan 'senjata' masing-masing saat merekam event atau momen-momen tertentu.

Sayangnya, terlepas dari isi yang berbobot dan ulasan karya yang menarik, pada saat situs ini di-review tampaknya situs ini masih agak jarang di update. Terlihat dari posting terakhir yaitu sekitar bulan Januari 2012.

Singkat kata, secara content situs ini menarik, informatif dan kental nilai kelokalannya. Lokal dalam artian situs ini juga membahas isu-isu terkini di dunia fotografi Indonesia, mengangkat profil tokoh-tokoh bersejarah di dunia fotografi Indonesia, memuat photo story karya fotorgafer lokal baik profesional atau sekadar pehobi dan menjadi media alternatif bagi para fotografer lokal untuk menampilkan karya-karya mereka. Melokal tapi bisa go internasional.  Sepakat ?  (AWS)

 


MENGENAL DAN MEMAHAMI POTRET EDITORIAL

Foto : Muradi (Kontan)

Jika Anda membaca satu artikel di koran atau majalah, biasanya tak hanya berisi teks semata tapi juga foto-foto untuk menunjang isi artikel. Nah, jenis foto-foto yang dibuat untuk mendukung kebutuhan editorial sebuah media inilah secara umum dikenal dengan istilah Editorial Photography.

 Pada prakteknya, foto-foto untuk kebutuhan editorial sangat beragam. Ambil contoh media cetak, misalnya majalah atau koran seperti Vanity Fair, TIME, Newsweek, TEMPO, KOMPAS, Kontan, dll. Mereka memuat foto-foto dari berbagai katagori sesuai dengan kebutuhan, bisa berupa katagori potret, spot news, features, olah raga, dan masih banyak lagi. Untuk menunjang artikel maupun kebutuhan cover, media banyak memanfaatkan jenis foto potret yang mengangkat figur seseorang, baik tokoh kenamaan maupun orang biasa - kita menyebutnya Potret Editorial (Editorial Portraits).

Menyadari fungsi penting dan kekuatan foto Potret, presentasi foto dan diskusi yang diadakan oleh PannaFoto Institute kali ini mengangkat tema “Menangkap Karakter”. Dalam event pembuka rangkaian Permata Photojournalist Grant 2012, pewarta foto Ahmad Zamroni (Forbes Indonesia), Muradi (Kontan) dan S. Bronto (Media Indonesia) berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka membuat foto-foto Potret.

Read more


Penjurian


Portfolio yang dikirimkan oleh 19 peserta telah selesai dilakukan penjurian oleh Sinartus Sosrodjojo, Edy Purnomo dan Andrea S. Reese pada tanggal 7 September 2011.

Melalui penjurian, sebanyak 10 peserta terpilih untuk mengikuti program beasiswa ini. Kesepuluh peserta tersebut adalah:

1. Mohammad Safir Makki dari Jakarta Globe

2. Muradi dari Kontan

3. Nurhayati dari The Jakarta Post

4. Peksi Cahyo dari Tabloid Bola

5. Pradita Hartono Putri dari Jawa Pos

6. Rommy Pujianto dari Media Indonesia

7. Rosa Panggabean dari LKBN Antara

8. Santirta Martendano dari Media Indonesia

9. Subekti dari Koran Tempo

10. Yoppy Pieter dari Indo Multi Media

Berikut ini adalah beberapa foto dari portfolio yang dikirimkan oleh kesepuluh peserta (gBa).